Kupang – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) akan bantu mengembangkan sekaligus memasarkan dan mendesain kemasan enam produk lokal Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk meningkatkan daya saing di pasaran.
Enam produk unggulan itu ialah produk olahan kelor, tenun ikat, kopi, rumput laut, garam, dan cokelat.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyampaikan itu saat dialog bersama sekitar 30 pelaku UKM dan Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno di Gedung Dekranasda NTT Jalan Muhammad Hatta Kupang, Jumat (23/10).
“Saya akan kirim tim untuk melihat intervensi apa yang kira-kira dibutuhkan untuk mendesain kode bisnisnya,” katanya.
Jika UMKM sebagai kekuatan ekonomi rakyat dikelola dengan efisien akan menjadikan ekonomi lebih kokoh daripada ekonomi itu dikuasi oleh konglomerasi.
Adapun koperasi tambah Teten, cocok dengan dengan masyarakat NTT yang rata-rata pendapatannya rendah. “Mereka bergabung sehingga punya kesempatan untuk berpartisipasi dalam usaha. Karena itu kami konsen sekali. Kita sudah banyak bantu dana bergulir sejak tahun ini seratus persen untuk koperasi,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini 50 persen penduduk NTT adalah anggota koperasi, sedangkan di tingkat nasional baru 8% dan di tingkat dunia baru 16%. Karena itu, jika pemerintah menjadikan NTT sebagai provinsi koperasi menjadi pertama di dunia.
Ketua Dekranasda NTT Julie Laiskodat mengatakan pihaknya menyampaikan kepada Menteri Koperasi dan UKM mengenai potensi di daerah itu dan berbagai kendala yang dihadapi pelaku UMKM yang mengembangkan potensi-potensi tersebut.
“Pelaku UMKM kekurangan fasilitas sehingga mereka minta difasilitasi melalui koperasi dengan dana pinjaman murah,” anggota Komisi IV DPR itu.
Menurutnya, potensi itu sudah dikembangkan, namun bantuan dari kementerian akan mensinergikan mata rantai mulai dari hulu sampai hilir. “Saat ini kita sudah step by step, nanti dekranasda dan dinas terkait diundang oleh Menteri Koperasi dan UKM untuk bagaimana mensinergikan mata rantai itu,” jelasnya. (mi)