Amarasi Timur – Siswa di pedalaman NTT mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) Tahun Pelajaran 2020/2021 dengan sistem luring atau luar jaringan.
Seperti di SMP Negeri 1 Amarasi Timur dan SD Negeri Siuf, Desa Oebesi, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang. Sistem ini dipilih karena hampir seluruh siswa di dua sekolah itu tidak punya smartphone. Sistem luring dinilai lebih hemat karena tidak membutuhkan kuota internet.
“Kami membentuk kelompok belajar, setiap kelompok delapan orang belajar di rumah teman,” kata Kesya Bagau, siswa kelas 5, SD Siuf di sela-sela kegiatan penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di desa tersebut, Rabu (29/7/2020).
Kesya mengatakan pembentukan kelompok belajar sejak pekan lalu. Sebanyak 21 siswa kelas 5 terbagi dalam tiga kelompok. Setiap pagi, guru berkunjung ke setiap kelompok untuk mengajar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Setelah mengajar, guru akan berpindah ke kelompok untuk memberikan pelajaran yang sama. “Setelah itu kami diberikan soal ditulis di kertas, selesai mengerjakan soal, kami antar jawaban ke rumah guru atau guru yang datang kembali untuk mengambil jawaban,” ujarnya.
Yuni Hauteas, siswa kelas 2 SMP Negeri 1 Amarasi Timur mengatakan kegiatan belajar-mengajar di sekolah itu sudah berlangsung sejak awal pekan ini. “Kami juga belajar dalam kelompok di rumah,” ujarnya.
Menurutnya, siswa yang belajar di rumah tetap mengenakan masker, mencuci tangan dan jarak tempat duduk antarsiswa satu meter. (*/gma/mi)