Nasional

Kasus Montara Belum Beres, Ferdi Minta Pemerintah Jangan Cabut Moratorium PTTEP

Kupang – Ketua Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) Ferdi Tanoni mengingatkan pemerintah agar tidak mencabut moratorium investasi PTT Exploration and Production (PTTEP) yang diberlakukan sejak tahun 2017.

Pasalnya sejak pencemaran Laut Timor yang bersumber dari ladang gas Montara yang dikelola perusahaan ini, sampai saat ini belum beres.

Bahkan ganti rugi kepada 15.483 petani rumput laut senilai Rp2,1 triliun juga menyisakan banyak masalah. “Rencana dan upaya untuk mendatangkan investasi merupakan satu hal yang sangat penting, namun jauh lebih dari yang sangat penting tersebut adalah tentang kedaulatan Negara Indonesia, kedaulatan negara merupakan Harga mati yang tidak boleh ditawar-tawar,,serta hidup dan kehidupan yang melebihi 100,000 rakyat ini yang harus diutamakan,” kata Ferdi Tanoni di Kupang, Selasa (29/7/2024) malam.

Sebagai ‘Representasi dan Otoritas Pemerintah RI Khusus Menyeresaikan Kerugian Sosial Ekonomi Masyarakat’ sejak tahun 2009 hingga saat ini, Ferdi menyebutkan .kasus pencemaran Laut Timor yang maha dahsyat pada 21 Agustus 2009, telah mencemari 13 wilayah kabupaten dan kota se-Nusa Tenggara Timur.

“Dampaknya, telah ‘membunuh’ lebih dari 100.000 mata pencaharian masyarakat pesisir, banyak timbul penyakit dan korban jiwa, banyak anak putus sekolah,puluhan ribu hektar terumbu karang dihancurkan dan lain sebagainya,” ujarnya.

“Bagaimana Kedaulatan Negara Indonesia ini dibiarkan dan diinjak-injak (diolok-olok) oleh bangsa Asing (Australia dan Thailand) kemudian terjadi dugaan kecurangan oleh Maurice Blackburn dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang masyarakat telah menyampaikan pengaduan nya kepada pihak pemerintah daerah hingga pemerintah pusat,akan tetapi hasilnya masih tidak ada,” ujarnya.

Padahal, lanjutnya, rakyat NTT adalah Rakyat Indonesia yang sudah merdeka dan bebas dari penjajahan. Seharunya pemerinta yang ada di daerah, dan pusat langsung memberikan tanggapan terkait pengaduan tersebut.

Ferdi juga mendesak pihak-pihak yang berkepentingan dalam urusan Tumpahan Minyak Montara ini segera bertemu untuk menyelesaikan pelanggaran-pelanggaran tersebut.

“Hentikan segala macam urusan dan negosiasi macam-macam dengan PTTEP yang bertujuan hanya untuk mencabut Surat Moratorium yang diterbitkan Pemerintah Indonesia pada tahun 2017,” jelasnya. (gma)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Debat Soal Tata Kelola SDA, Dua Cawagub Dukung Pandangan Johni Asadoma

Kupang - Calon wakil gubernur NTT dari pasangan nomor Urut 2, Johni Asadoma diapresiasi saat…

3 hours ago

Terjawab, Program Air di NTT Ternyata Inisiatif Pemerintah Pusat, Dikerjakan TNI

Kupang - Masalah air bersih di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menjadi perhatian utama. Menurut…

9 hours ago

SPK Bilang Dana Transfer Daerah Perlu Dikurangi, Dikasih Paham oleh Johni Asadoma

Kupang - Calon Wakil Gubernur NTT dari Pasln Nomor Urut 2 Johni Asadoma tenang menanggapi…

10 hours ago

Debat Perdana, Melki-Johni Pastikan TPP ASN Disalurkan Tepat Waktu

Kupang - Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTT Melkiades Laka Lena - Johni Asadoma…

16 hours ago

Kelompok Tani Poco Leok Panen Berulang, Setda Manggarai Apresiasi Program TJSL PLN

Manggarai - Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur…

1 day ago

Kata Pengamat Soal Kedekatan Melki-Johni dengan Presiden Prabowo dan Kabinet Merah Putih

Kupang - Semua calon Gubernur NTT bisa punya akses ke pusat kekuasaan. Tetapi yang sedang…

1 day ago