Categories: Humaniora

Kandang Ternak Jauh dari Rumah Bisa Cegah Malaria

Waibakul–Malaria masih menjadi beban di Nusa Tenggara Timur (NTT). Sampai akhir 2016, Annual Parasite Incidence (API) atau penderita positif malaria per seribu penduduk di daerah itu masih tinggi yakni 5,62. Sedangkan API nasional 0,77.

Dari 22 kabupaten dan kota di NTT, tercatat 10 kabupaten dengan endemis tinggi, di antaranya empat kabupaten di Pulau Sumba yakni Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah, dan Sumba Timur.

Namun pemerintah di empat kabupaten ini tengah berupaya keras memerangi penyakit tersebut.

“Yang paling penting adalah kebersihan lingkungan karena nyamuk muncul dari lingkungan yang kumuh dan kotor,” kata Entomolog asal Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Timur Acep Effendi saat menjawab pertanyaan peserta yang menghadiri pertemuan sosialisasi dan advokasi malaria dan tuberkulosis (TB) di Kantor Bupati Sumba Tengah, Kamis (26/10),

Salah satu solusi yang disampaikan dalam pertemuan itu ialah kandang ternak tidak disatukan dengan rumah.

“Kandang ternak ditempatkan 10 meter dari rumah sebagai penghambat sehingga nyamuk tidak menggigit manusia,” kata Effendi.

Menurutnya nyamuk tertarik dengan dua darah panas yakni manusia dan hewan. Jika kandang ternak ditempatkan di bawah rumah panggung, setelah menggigit ternak, nyamuk akan menggigit manusia.

Menurut Effendi, seorang mahasiwa Fakultas Kesehatan Masyarakat (SKM) Universitas Nusa Cendana Kupang pernah melakukan penelitian tentang kondisi rumah penduduk di Sumba Tengah terhadap kejadian malaria. Rekomendasi yang ditawarkan ialah mendesain rumah yang kedap nyamuk.

Sementara itu Asisten III Setda Sumba Tengah M Umbu Djoka mengatakan rumah layak huni seharusnya tidak digabungkan bersama ternak. Namun memindahkan ternak dari bawah rumah panggung bertentangan dengan adat orang Sumba.

“Ada orang yang punya rumah berlantai semen, tetapi masih bangun rumah panggung. Itu budaya. Tetapi mau sehat tidak perlu bangun rumah panggung yang di bawahnya campur dengan ternak,” kata Umbu Djoka. (gm)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Wagub NTT Tegaskan Monopoli Harga Rumput Laut Berakhir, Petani Bebas Jual ke Luar Daerah

Sulamu - Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma menegaskan monopoli harga rumput laut oleh sejumlah perusahaan…

7 hours ago

Brimob Polda NTT dan PLN NTT Gelar Simulasi Penanggulangan Ancaman Terorisme

Kupang - Ancaman Terorisme dapat terjadi kapan saja, di mana saja dan kepada siapa saja.…

13 hours ago

Prabowo Utus Fary Francis Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV

Kupang - Presiden Prabowo Subianto mengutus Deputi Investasi dan Pengusaahan BP Batam, Fary Francis untuk…

15 hours ago

PLN Sosialisasi Bahaya dan Keamanan Pasokan Listrik di Omesuri Lembata

Lembata - PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Flores Bagian Timur melalui Unit…

1 day ago

Promo Terbaru dari PLN, Tambah Daya Listrik Dapat Diskon 50%

Kupang - PT PLN kembali menghadirkan promo spesial berupa diskon 50% untuk biaya tambah daya,…

1 day ago

Wagub Johni Asadoma Gelorakan Gerakan ‘Beli NTT’ di AnTiK Fest 2025

Kupang - Wakil Gubernur NTTJohni Asadoma membuka "Ana NTT Kreatif Festival" AnTiK Fest 2025, di…

1 day ago