Program pengembangan energi baru terbarukan co-firing wood chips Kadin NTT dijadikan proyek percontohan oleh PLN untuk provinsi lain di Indonesia
Kupang – Melanjutkan rangkaian penjurian Kadin Impact Award (KIA), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melakukan roadshow ke Besipae, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 25 Oktober 2023.
Dalam kesempatan tersebut, Kadin NTT memperkenalkan program inisiatif berdampak sosial-ekonomi dan lingkungan yang berkomitmen mendukung inovasi terbaru dalam sektor energi hijau melalui Green Energy Co-Firing Wood Chips.
Inisiatif Kadin NTT dalam mendukung pemerintah melakukan transisi energi menuju Net Zero Emission telah melahirkan program co-firing yang digabungkan dengan teknologi wood chips. Inovasi ini berawal dari kerjasama penelitian antara Universitas Nusa Cendana, PT Timor Bio Energy (TBE), dan Kadin NTT yang berupaya menemukan substitusi batu bara sebagai sumber energi listrik di Provinsi NTT.
Hasil kolaborasi penelitian para pemangku kebijakan tersebut menemukan jenis kayu standar kalor (GAR) yang memiliki kandungan sama dengan batu bara. Temuan penelitian tersebut mendorong transisi penggunaan batu bara dengan GAR untuk dilakukan. Saat ini, penggunaan substitusi batubara sebagai pasokan energi terbarukan di PLTU Bolok-Kupang telah mencapai 5% atau 30 ton/hari.
Melihat potensi yang luar biasa, Kadin NTT juga menjalin kerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat (PMD) NTT, dimana terdapat 17 kelompok kerja binaan Bumdes yang berprofesi sebagai pemasok kayu.
Hingga 2023, produksi GAR memiliki lima pabrik di tiga Kabupaten/Kota di NTT. Kerja sama ini juga juga membuka potensi lapangan kerja baru untuk masyarakat sekitar NTT. Hingga hari ini, setidaknya terdapat hampir 600 pembukaan lapangan kerja baru untuk masyarakat lokal.
Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum Kadin Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi, menyampaikan apresiasi atas kontribusi Kadin NTT dalam mendukung program transisi energi menuju net zero emission melalui inovasi co-firing wood chips.
“Ini adalah bentuk kolaborasi yang inklusif dan inovatif antara Kadin Provinsi NTT dengan pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat dalam upaya meningkatkan perekonomian lokal yang berkelanjutan dengan memanfaatkan energi hijau sebagai sumber energi baru terbarukan,” ujarnya.
Menanggapi apresiasi PLH Ketua Umum Kadin Indonesia, Ketua Umum Kadin NTT, Bobby Liyanto, mengatakan program ini merupakan respons terhadap tantangan perubahan iklim dan kebutuhan energi yang berkelanjutan.
“Kolaborasi ini merupakan respon tepat terhadap kebutuhan energi baru terbarukan di tengah tantangan perubahan iklim, kami berharap apa yang dilakukan oleh Kadin NTT juga bisa menginspirasi untuk diimplementasikan di daerah-daerah lain,” tutur Bobby.
Program pengembangan energi terbarukan oleh Kadin NTT ini telah dijadikan proyek percontohan PT PLN Indonesia dimana berbagai kunjungan dan studi banding dilakukan oleh berbagai ahli.
“Selain telah digunakan di PLTU Bolok-Kupang, Kadin NTT telah menerima kunjungan Energy Primer Indonesia (EPI), Pembangkit Listrik Jawa-Bali dan PLN dari Provinsi-provinsi se-Indonesia untuk studi banding dan sekarang juga sudah mulai di bangun pabrik yang sama di provinsi lainnya,” ungkap Bobby.
Ketua Program Green Energy Co-Firing, Yusak Victor Benu, menambahkan, “Program ini tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga membuka peluang pekerjaan baru untuk masyarakat. Kami berharap, melalui pendekatan kolaboratif ini, dapat tercipta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.” (*/gma)