Humaniora

‘Journey Begins,’ Raih Raih Juara 1 Festival Film Pendek Kemendikbud

Kupang – The Journey Begins dinobatkan sebagai film pendek terbaik dengan meraih juara 1 dalam Festival Film Pendek yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI di Hotel Sultan Jakarta pada tanggal 27-29 Oktober 2024.

Film The Journey Begins merupakan film hasil kolaborasi antara Loobeta dan Microfilms Undana dengan pendanaan pribadi dan salah satu tokoh media . Film ini diproduseri oleh Angie Alodiaa , Disutradarai oleh Rey Padji, dan ditulis oleh Giscafaah serta dengan jumlah keseluruhan KRU yang bergabung sebanyak 17 orang.

The Journey Begins adalah film yang bergenre fiksi ilmiah dengan judul “RUJARA” yang dalam bahasa sabu mengartikan perjalanan dengan mengangkat tema tentang Bumi Paska Bencana.

Karya ini menceritakan bagaimana perjuangan manusia dalam menghadapi perubahan iklim dan dampaknya terhadap kehidupan di bumi, khususnya di wilayah yang sebelumnya subur menjadi gurun yang tandus.

Salah satu tokoh utama dalam film ini adalah sosok Mira seorang wanita muda yang berjuang untuk bertahan hidup di tengah gurun, dengan kilas balik kehidupannya di hutan bersama keluarganya.

Selain itu keunikan The Journey Begins terletak pada penggunaan penuh bahasa Sabu Raijua dalam dialognya yang memberikan nuansa autentik yang mendalam dan menggambarkan perjuangan di dunia yang telah berubah.

Film ini bukan hanya bertujuan untuk menghibur akan tetapi menyampaikan pesan penting tentang pelestarian lingkungan dan dampak perubahan iklim yang nyata.

Keberhasilan dalam memproduksi film ini menempuh waktu selama 3 bulan dalam proses produksinya baik dari persiapan hingga pengambilan gambar yang dilakukan di Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan tepatnya di Desa Oetune.

Terlepas dari keberhasilannya dinobatkan menjadi Film Pendek terbaik 2024, tantangan besar juga dirasakan oleh Team Kru Rujara dalam produksi film ini yaitu mulai dari menciptakan dunia post apokalips dengan efek khusus hingga menghadapi keterbatasan dana.

Rey Padji selaku Director Film membenarkan hal tersebut dalam kutipan pada postingan akun instagram pribadinya dengan Judul Postingan “Dari Impian Kecil Ke Panggung Nasional”.

“ Kami menggunakan semua yang ada pada kami dari periuk (peralatan masak) hingga rice cooker bahkan pakaian bekas yang kami sulap menjadi kostum karakter! Selama proses syuting kami memasak sendiri dan mengatur makan siang yang dijatah”. Kutipan postingan pada akun isntagram @rey-padji,

Ia juga menambahkan bahwa pengalaman tersebut menambah keakraban tim dan menyimpan cerita yang berarti tentang persahabatan, keberanian, serta harapan yang lahir di tengah keterbatasan.

Sementara ucapan syukur dan terimakasih juga diungkapkan Angie Alodia selaku Produser yang juga mewakili team dalam penerimaan penghargaan RUJARA dalam Festival tersebut.

“Juara ini hasil usaha team RUJARA baik dari Ide , energi, dan cinta yang kami tuangkan ke dalam film ini akhirnya terbayar. Dari awal perjalanan sampai pada tahap kemenangan ini detik dan tenaga yang dihabiskan sangat keren. Saya dan kami semua berharap hal ini menjadi langkah awal untuk kami terus berkarya dan menginspirasi,” ungkapnya melalui pesan whatsapp, (Selasa/29/10/24).

Gisca selaku Penulis Naskah Film The Journey Begins menambahkan alasan penggunaan bahasa Sabu dalam film ini adalah
“ Alasan kami memilih bahasa Sabu sebagai bentuk penghormatan terhadap kekayaan budaya Indonesia yang sering terlupakan. Bahasa ini tidak hanya menambah kedalaman emosional pada narasi, tetapi juga berfungsi sebagai sarana untuk melestarikan dan mempromosikan keberagaman budaya di tengah arus globalisasi yang serbba seragam”.( Selasa 29/10/2024).

Proyek film RUJARA ini diatas fondasi visi yang kuat dan dedikasi yang tak tergoyahkan dari seluruh tim. Meskipun berjalan dengan anggaran yang terbatas dan tanpa imbalan finansial, semangat untuk menciptakan sesuatu yang berarti bagi masyarakat lebih besar daripada segalanya, ini adalah bukti nyata dari komitmen mereka terhadap seni dan lingkungan. (tari)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Petani TTS Undang Cawagub Johni Asadoma Panen Padi di Amanuban

Amanuban Selatan - Petani di Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten TTS mengundang cawagub NTT Johni Asadoma…

10 hours ago

Tenang Jiwa Melki-Johni Hadapi Pilgub Rasa Pilpres

Oleh Frans Sarong Ketua Tim Pemenangan Melki - Johni NTT. Judul tulisan ini terinpirasi dari…

12 hours ago

Melki-Johni Siapkan Kepemimpinan ‘Meja Rakyat’ untuk NTT Lebih Baik

Kupang- Pasangan Calon Nomor urut 02 Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena…

12 hours ago

Pariwisata dan Infrastruktur Hijau dari Melki-Johni Untuk NTT

Kupang -  Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah salah satu daerah dengan potensi pariwisata yang…

13 hours ago

Di Malaka, Johni Asadoma Tegaskan Berdayakan Pemuda dan Berantas TPPO

Malaka - Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) dari paslon nomor urut 2, Johni…

14 hours ago

Kecewa dengan Gubernur Sebelumnya, Tokoh Adat dan Masyarakat Besipae Dukung Melki-Johni

Besipae - Tokoh adat dan masyarakat Besipae, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS)…

18 hours ago