Categories: Nasional

Jokowi Marah karena Serapan Anggaran Kesehatan Covid-19 baru 4,68 Persen

Jakarta – Presiden Jokowi marah hingga melontarkan ancaman reshuffle karena penyerapan anggaran perlindungan sosial dan kesehatan begitu jauh berbeda.

Saat ini penyerapan anggaran kesehatan untuk penanganan covid-19 baru mencapai 4,68 persen, berbeda dibandingkan penyerapan anggaran perlindungan sosial sebesar 34.06 persen.

“Ini makanya Pak Jokowi marah-marah, bahwa terlihat pencairan untuk anggaran kesehatan, insentif tenaga medis, santunan dan sebagainya itu lambat sekali,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu dalam acara CNN Indonesia ‘Jurus Jokowi Lawan Hantu Resesi’ Jumat malam (3/7/2020).

Menurutnya, penyerapan anggaran yang rendah dikarenakan proses perubahan pagu maupun kendala pelaksanaan di lapangan seperti keterlambatan klaim biaya perawatan dan insentif tenaga kesehatan.

Menurut Febrio serapan anggaran kesehatan baru terlihat meningkat setelah ditegur Jokowi. Pada Sidang Kabinet Paripurna pada 18 Juni 2020 Jokowi memang terlihat sangat marah hingga mengancam reshuffle.

“Barulah satu minggu ini kelihatan loncatannya, kerjasama mulai terlihat baik. Bagaimana prosedurnya disederhanakan. Ini kita berjuang antara kecepatan dan tata kelola yang baik. Tata kelola yang baik itu banyak administrator di lapangan kesulitan. Ini makanya disimplifikasikan, jangan sampai uangnya tidak sampai ke lapangan,” ujarnya.

Kondisi itu sangat berbeda dengan catatan penyerapan anggaran perlindungan sosial. Saat ini serapannya sudah mencapai 34,06%. “Perlindungan sosial ini kita melihatnya dari April sampai akhir tahun, katakanlah 9 bulan. Kita lihat dalam 9 bulan sekarang sudah 34% ini masih oke, karena masih ada 6 bulan lagi,” ujarnya.

Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai Rp 695,2 triliun ini dialokasikan untuk sektor kesehatan sebesar Rp 87,55 triliun, perlindungan sosial Rp 203,90 triliun, insentif usaha Rp 120,61 triliun, UMKM sebesar Rp 123,46 triliun, pembiayaan korporasi Rp 53,57 triliun, dan sektoral kementerian/lembaga (k/L) serta Pemda sebesar Rp 106,11 triliun. (detikcom)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Polisi Tangkap Yopi, Pelaku Penganiaya Perempuan di Jalan Fatuleu Kupang

Kupang - Subnit Jatanras Polresta Kupang Kota berhasil menangkap MR alias Yopi, warga Kelurahan Namosain…

3 hours ago

Srikandi PLN UIP Nusra Gandeng RS Siloam Mataram Edukasi Cegah Kanker Payudara

Mataram -Srikandi PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) menggandeng Rumah Sakit…

7 hours ago

Buka Pojok Pajak di CFD, KPP Pratama Kupang Ingatkan Wajib Pajak Lapor SPT Tepat Waktu

Kupang - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kupang mengingatkan Wajib Pajak (WP) segera melaporkan Surat…

8 hours ago

Wagub NTT Johni Asadoma Sambut Kunjungan Dubes Vatikan

Kupang - Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Johni Asadoma menjemput Duta Besar Vatikan untuk Indonesia (Nuncio),…

12 hours ago

Gubernur Melki Laka Lana Tegaskan Semua Koperasi Bersinergi dengan Koperasi Merah Putih

Jakarta - Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena menyatakan siap mendukung program koperasi…

18 hours ago

Telkomsel Siaga RAFI 2025, Perluas Cakupan Jaringan 5G Hingga Pendekatan AI

Denpasar - Menyambut Ramadan dan Idulfitri (RAFI) 2025, Telkomsel kembali memperkuat perannya sebagai penyedia layanan…

1 day ago