Wewewa Timur – Cawagub NTT 2024, Johni Asadoma mengisi liturgi di Gereja Kristen Sumba (GKS) Weedindi di Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya, Minggu (3/11/2024).
Sebelum ibadah, Johni bersama keluarga dan rombongan termasuk Ketua Bappilu Gerindra NTT Dominggus Umbu Zasa disambut dengan tarian yang dibawakan oleh anak-anak PAR dan diiringi musik gong dari dalam gereja. Ibadah dipimpin Pendeta Joice, dengan total jemaat berjumlah 700 orang.
Begitu ibadah mulai, Johni langsung diminta oleh pendeta untuk mengisi liturgi dengan menyanyikan lagu berjudul ‘Tuhan Selalu Menolong’.
Selesai menyanyi, Pendeta Joice menyebut lagu Tuhan Selalu Menolong adalah salah satu lagu favoritnya. Dalam khotbahnya pendeta Joice minta semua jemaat belajar dari kisah Ayup. Meskipun menderita, namun Ayup tetap setia mengikut Tuhan.
Kisah Ayup ini mirip seperti kesaksian Pendeta Joice, kebagiaan bersama suami dan anak-anak langsung sirna setelah sang suaminya berpulang. Namun, ia tetap setiap melayani Tuhan dan tangan Tuhan selalu menolong setiap hari. Pendeta Joice mengatakan, siapa pun yang datang dan berdoa kepada Tuhan, akan pulang dengan sukacita.
Didoakan dan Bertemu Teman SMA
Tidak hanya mengisi liturgi, Johni juga didoakan agar mulus dalam kontestasi pilkada bersama cagub Melkiades Laka Lena.
Ketua Majelis Jemaat Gereja Weedindi Pdt Naomi Bolo Dadi, S.Th mengatakan, pendeta dan seluruh jemaat mendukung dalam doa untuk semua hal yang sedang dihadapi Johni Asadoma. “Doa dan harapan pendeta dan jemaat seperti tertulis dalam Kitab Yerima pasal 29.11, akan menjadi motivasi. Apapun keputusan Tuhan,” ujarnya.
Di gereja tersebut, Johni juga bertemu dengan adik kelasnya di SMA Negeri 1 Kupang bernama Lodowik Umbu Lodo. “Dulu bapak kelas 3 SMA, saya kelas 1 SMA,” katanya
Umbu juga seorang penggemar Johni Asadoma yang ketika itu menjadi atlet tinju. “Jadi, bapak datang di tempat yang tepat. Keluarga di sini mewakili 11 desa yang merupakan keturunan Wewewa,” kata Umbu.
Dalam sambutannya,Johni mengatakan gedung GKS Weedindi sudah bagus, iika dibandingkan gereja lain di pedalaman Timor. Johni tahu kondisi gereja di Timor karena setiap minggu sering mengikuti kebaktian di gereja yang berada di pedalaman. Hal itu, sudah dilakukan puluhan tahun lalu.
Pada 2008, kata Johni, sebuah gereja di Kecamatan Fatuleu hanya berdinding bebak dan atap dari daun. Namun, saat ini gedung gereja sudah selesai dibangun. Pembangunannya baru selesai dalam waktu 6-7 tahun.
Kondisi yang sama juga di pedalaman Kabupaten TTS. Johni juga sering gereja di Mollo, Amanatun hingga Amanuban. “Saya senang gereja bersama di sini, dan saya sudah sering gereja di pedalaman,” kata Johni.
Johni memang ‘hidup’ di gereja sejak kecil yang membuat imannya terus bertumbuh, dan hingga menjadi anggota polisi ia tetap bersandar pada Tuhan.
Itulah yang membuat karirnya sukses di kepolisian karena selalu bergantung pada Tuhan, seperti tertulis dalam Yeremia 17.7 yang berbunyi ‘DIberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan. Johni mengatakan, kunci sukses seseorang ialah selalu berdoa, pagi siang, dan malam, serta rajin mengamalkan perintah Tuhan. Tidak mudah mencapai jenderal bintang dua di kepolisian jika tidak bergantung pada Tuhan. (gma)