Jelang Natal, Harga Kebutuhan Pokok di NTT Terkendali

  • Whatsapp
Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Dody Edward memantau stok dan harga bahan kebutuhan pokok di salah satu pasar moderen di Kupang, Rabu (18/4) Foto: Lintasntt.com

Kupang–Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berkomitmen menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) menghadapi hari besar keagamaan nasional (HBKN). Kemendag juga berupaya memastikan harga dan pasokan bapok terjaga dengan baik.

Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional, Kemendag Dody Edward menghadiri rapat koordinasi daerah (Rakorda) Kesiapan Bapok Menghadapi Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 di Kupang, Jumat (30/11).

“Hasil pantauan kami menunjukkan harga bapok di Provinsi NTT terkendali dan pasokannya cukup untuk menghadapi Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Pemerintah akan terus memastikan stabilisasi harga dan ketersediaan pasokan dalam menghadapi HBKN 2018,” kata Dody.

Rakorda dipimpin Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, dan didampingi KepalaSatgas Pangan NTT Ajun Komisaris Besar Heri Tri Maryadi, dan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT Muhammad Syahrial.

Rakorda dihadiri pelaku usaha, distributor, Bulog, Pelabuhan Pelindo III, Disperindag Kabupaten seluruh NTT, perwakilan ritel modern, BPS, dan perwakilan dagang Jawa Timur.

Menurut Dody, pemerintah tetap perlu menempuh tiga langkah antisipatif untuk menghadapi momen tersebut. Langkah-langkah tersebut adalah mengidentifikasi ketersediaan pasokan dan memantau harga secara nasional di masing-masing daerah, mengidentifikasi kesiapan instansi dan pelaku usaha untuk menghindari kekurangan stok atau gangguan distribusi, serta meningkatkan pengawasan barang beredar agar masyarakat terhindar dari barang kedaluwarsa, barang ilegal, serta barang impor yang tidak aman dikonsumsi atau digunakan.

“Pemerintah Pusat akan terus berkoordinasi dengan seluruh kantor dinas yang membidangi perdagangan di daerah untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan bapok agar masyarakat dapat merayakan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 dengan khidmat dan tenang,” imbuh Dody.

Rakorda hari ini di Kupang merupakan bagian dari rangkaian rakor dalam menghadapi HBKN. Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan sejumlah Pejabat Eselon 1 Kemendag juga telah memimpin rakor serupa di Batam, Kepulauan Riau, pada 11 November 2018.

Ketika itu Mendag meminta pemerintah daerah meningkatkan koordinasi antarinstansi di wilayah kerjanya.
Hal ini untuk memastikan ketersediaan bapok melalui kegiatan operasi pasar dan pasar murah di lokasi pemukiman masyarakat berpendapatan rendah.

Selain itu, juga untuk menjaga keamanan dan kelancaran distribusi pasokan yang didukung dengan kesiapan moda angkutan barang.

Selain itu, para pelaku usaha juga diimbau agar tidak menaikkan harga secara tidak wajar dan menimbun barang dalam rangka spekulasi. Pemerintah pusat dan daerah diminta untuk meningkatkan pengawasan secara terpadu, dan bahkan bekerja sama dengan aparat keamanan
bila diperlukan.

“Dengan terjaminnya pasokan bapok dan harga yang terjangkau, diharapkan masyarakat dan kaum ibu dapat merayakan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 dengan suka cita,” pungkas Dody

Sementara itu, pantauan harga bahan kebutuhan pokok di pasar trandisional dan ritel modern memperlihatkan harga beras premium Rp11.000 kilogram (kg) atau jauh di bawah harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp13.300 per kg.

Sedangkan harga beras medium bulog Rp9.000 per kg sedangkan HET Rp9.950/kg. Sedangkan cabai besar Rp30.000 per kg, gula Rp13.000 per kg, bawang merah Rp15.000 per kg, bawang putih Rp25.000 per kg, dan daging sapi Rp90.000 per kg.

Dody juga meninjau gudang distributor beras CV Sumber Cipta di Kelurahan Alak. Di tempat ini tercatat stok beras sebanyak 2.000 ton cukup untuk memenuhi kebutuhan selama tiga bulan. Sedangkan peninjauan di Gudang Bulog Divre NTT tercatat sejumlah 30.000 ton untuk beras medium atau stok cukup hingga 3,5 bulan ke depan.

Sedangkan di ritel modern, harga beras premium sebesar Rp11.980 per kg sampai dengan Rp13.300 per kg, minyak goreng kemasan Rp11.000 per liter, gula Rp12.400 per kg, daging ayam Rp34.000 per kg, dan telur ayam Rp28.000 per kg. (mi/gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *