Daerah

Jelang Musim Tanam, Dinas Pertanian NTT Kirim Ribuan Ton Benih ke Petani

Kupang – Dinas Pertanian NTT mengirim ribuan ton benih dan pupuk ke petani di berbagai kabupaten jelang musim tanam akhir Oktober 2022,

“Sarana produksi dari pemerintah sudah proses penyaluran, kami minta produsen membuat stok benih di beberapa titik agar mudah diakses oleh petani,” ujar Kadis Pertanian NTT Lucky Koli kepada wartawan di Kupang, Senin (3/10).

Benih yang sedang dalam pengirim ke petani terdiri dari 2.000 ton jagung, 15 ton sorgum, padi antara 400-500 ton, serta pupuk non subsidi sebanyak 20.000 ton.

Menurutnya, belum ada kendala selama pengiriman benih. Dia memastikan seluruh kebutuhan untuk musim tanam ini sudah berada di petani pada pekan ketiga Oktober. Pupuk yang dikirim ke petani di luar pupuk subsidi sebanya 55.000 ton.

Untuk benih jagung, akan ditanam pada areal seluas 84.000 hektare. “Sebelumnya sudah ada penanaman jagung seluas 36.000 hektare,” ujarnya. Sedangkan areal penanaman padi seluas 215.000 hektare

Lucky menyebutkan, pengiriman benih dan pupuk ke pulau-pulau kecil didahulukan karena dikhawatirkan terjadi cuaca buruk yang akan berdampak operasional kapal laut. Namun, petani mengikuti informasi cuaca dari BMKG.

“Selain mengikuti informasi dari BMKG, juga mengunakan kearifan lokal yang selama ini ada di masyarakat. Tujuannya menghindari gagal tanam dan gagal panen karena salah memprediksi musim hujan,” ujarnya.

Kepala Stasiun Klimatologi NTT, Rahmatulloh Adji mengatakan sesuai analisis curah hujan pada September 2022, musim hujan di NTT baru akan dimulai pada pekan ketiga Oktober 2022.

Memang saat ini sejumlah wilayah di NTT telah diguyur hujan seperti Pulau Flores bagian barat dan wilayah lainnya di Pulau Timor termasuk Kota Kupang, namun kondisi itu belum menandakan daerah ini telah memasuki musim hujan.

“Curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) harus 50 mm atau lebih yang diikuti dalam dua dasarian berikutnya, artinya dalam satu bulan curah hujan kurang lebih 150 mm maka wilayah itu masuk musim hujan,” kata Adji.

Dia juga mengingatkan masyarakat waspada terhadap potensi bencana alam yang terjadi saat musim pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. (*/gma)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Alumni Don Bosco Kupang Deklrasi Menangkan Melki-Johni

Kupang - Keluarga Besar Alumni Putra Putri Don Bosco (Papidos) yang merupakan wadah berhimpun lulusan…

6 hours ago

Johni Asadoma Diundang Khusus Sampaikan Orasi Kebangsaan di Diklat Kokam Pemuda Muhammadiyah

Kupang - Cawagub NTT Johni Asadoma diundang khusus untuk menghadiri kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar…

7 hours ago

Sumber Dana yang Lagi Diperjuangkan Untuk 5.700 Korban Seroja di Kupang

Kupang - Anggota DPRD kabupaten Kupang dari PDIP dan PBB sementara berupaya keras memperjuangkan realisasi…

10 hours ago

Hadiri Panen Perdana, Melki Laka Lena Dengar Keluhan dan Harapan Petani Melon di Nunkurus

Kupang - Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, Jumat (25/10/2024) hari ini…

11 hours ago

Undana Tuan Rumah Konferensi Nasional Teknik Sipil ke-18

Kupang – Universitas Nusa Cendana (Undana) resmi menjadi tuan rumah Konferensi Nasional Teknik Sipil ke-18…

17 hours ago

Calon Lain Umbar Janji, Johni Asadoma Sudah Tangkap 53 Pelaku TPPO

Kupang - Debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur NTT pada 23 Oktober 2024 malam…

20 hours ago