Kupang–Inovasi merupakan kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, daya saing nasional dan kesejahteraan bangsa.
Dalam Global Inovation Index (GII) 2016, Indonesia menempati peringkat ke-88. Peringkat ini berada di bawah negara-negara tetangga dalam kawasan ASEAN seperti Filiphina (peringkat 74), Vietnam (peringkat 59), Thailand (peringkat 52) dan Singapura (peringkat 7).
Demikian salah-satu petikan sambutan Gubernur NTT yang dibacakan oleh Kepala Biro Organisasi NTT, Ir. Ferdy J. Kapitan,M.Si saat membuka acara ‘Coaching Clinic’ Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Lingkup Pemerintah Provinsi dan Kabupaten dan Kota se-NTT di Hotel Ima, Kupang, Selasa, (21/2).
Kepala Bidang Penyiapan Perumusan Kebijakan Inovasi Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN- RB) Ir. Sri Hartini, MM tampil sebagai pemateri utama dengan materi ,Percepatan Pelayanan Publik, beliau menekanakan pentingnya inovasi. Untuk itu, Kementrian PAN-RB telah menyusun agenda kegiatan kompetisi inovasi layanan publik yang mulai dinilai pada 10 Maret 2017 nanti.
“Inovasi tidaklah harus sesuatu yang baru sama sekali. Untuk dapat dilombakan, inovasi yang diusulkan harus sudah dijalankan minimal satu tahun. Amati, Tiru Modifikasi (ATM) adalah rumus sederhananya,” ujar Sri memotivasi peserta.
Dengan gamblang, Sri mengurai tiga aspek penting dari sebuah inovasi, dimulai dari aspek pembentukan/penciptaan, pengembangan hingga pelembagaan/keberlanjutan inovasi.
Kegiatan yang dijadwalkan hingga Kamis (23/2) itu dimaksudkan untuk menjaring inovasi pelayanan publik di semua level pemerintahan, hingga ke tingkat organisasi perangkat daerah. Setiap instansi diminta melakukan satu inovasi melalui gerakan one agency, one innovation. Secara teknis, kegiatan pelatihan itu juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait penyusunan proposal dan tata cara mengikuti inovasi pelayanan publik, melalui sistem aplikasi inovasi pelayanan publik (Sinovik) milik Kementrian PAN-RB.
Wildrian Ronald Otta, S.STP, MM diberi kesempatan mempresentasikan ‘Soda Molek’ sebagai bentuk inovasinya, untuk memberikan pelayanan administrasi kelurahan di luar jam kantor. Lurah Naikoten II, Kota Kupang itu berkesempatan menampilkan sebuah inovasi offline berbasis Nomor Induk Kepedudukan serta pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan.
Sebagai sebuah lanjutan dari Program Kelurahan Digital di Tahun 2011 lalu, bentuk pelayanan berkonsep Smart Village itu diharapkan bisa menyapa warga selama 24 jam sehari. Bersama Stikom Artha Buana telah dibuat service box berisi aplikasi Soda Molek itu. Replikasi program ini juga telah dijalankan oleh Kelurahan Rewarangga, Kabupaten Ende.
Turut diberi ruang mempresentasikan inovasinya, Sayman Peten Sili, SH.M.Si perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Flores Timur dengan Sistem Monitoring Angka Kematian Bayi dan Ibu (2H2 Center).
Darius Beda Dalton, Kepala Ombusdman Perwakilan NTT dijadwalkan akan hadir sebagai salah satu nara sumber esok hari dengan materi Evaluasi Kepatutan Standar Pelayanan Publik.
Kegiatan yang difasilitasi oleh Biro Organisasi NTT itu menghadirkan 100 orang peserta dari Organisasi Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Provinsi NTT dan perwakilan Aparatur Sipil Negara dari Kabupaten/Kota. Nampak turut hadir para Kepala Bagian Organisasi dari Kabupaten/Kota se-NTT. (siaran pers Humas Setda NTT)
SoE - Mobil dinas Kepala Kejaksaan negeri (Kajari) Timor Tengah Selatan (TTS) bernomor polisi DH…
Ruteng - Bengkel konversi SMK Swasta Santo Aloisius Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT, binaan PT PLN…
Jakarta - PT PLN (Persero) mendukung penuh langkah Pemerintah dalam menyalurkan paket stimulus ekonomi bagi…
Kupang - Propam Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) memeriksa handphone seluruh anggota seusai apel pagi…
SoE- Pasangan suami istri (Pasutri) asal Desa Oebobo, Kecamatan Batu Putih, akabupaten Timor Tengah Selatan…
Kupang - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) menyerahkan bantuan dana Corporate…