Categories: Dunia

Ini Penampakan Pesawat Tempur JF-17 yang Dinaiki Jokowi

Islamabad–Pesawat JF-17 adalah pesawat tempur ringan multirole bermesin tunggal.

Menggunakan mesin turbofan desain Rusia produksi China jenis Klimov RD-93 (versi turunan dari RD 93) yang membuatnya mampu melesat dengan kecepatan mencapai 1,6 kali kecepatan suara.

Pesawat tempur ini memiliki daya tempuh sejauh sekitar 1.200 kilometer.

Pesawat ini juga dikenal sebagai CAC FC-1 (Fighter China-1), adalah pejuang multiguna generasi keempat. Semua rangka/bingkai logam dari jet tempur ini dirancang oleh China untuk angkatan udara Pakistan dan ekspor massal.

Kelebihan utamanya adalah pada harganya yang murah. Meskipun awalnya JF-17 dibuat untuk Angkatan Udara China dan Pakistan, namun sekarang China telah memutuskan untuk “lepas tangan” dari pengembangan JF-17 lebih lanjut dan fokus pada J-10 sebagai penggantinya.

Merujuk kepada IHS Janes Defence Weekly, pesawat ini memiliki tujuh hardpoint (cantolan) dibawah sayap/badan pesawat, dibekali sebuah senapan dobel barrel jenis GSh-23-2.

Mampu membawa senjata Udara ke Udara jarak pendek jenis PL-5,-7,-8 ataupun PL-9 hingga empat buah, atau empat rudal udara ke udara jarak menengah jenis PL-12/SD-10B.

Dua rudal anti kapal permukaan C-802A, dua rudal anti radiasi, lima bom dengan berat masing-masing 500 kilogram, dua pelontar yang mampu disemat hingga 8 bom seberat masing-masing 250 kg jenis Mk 20, GBU 12 atau bom penghancur landas pacu, sebuah bom seberat 1 Ton jenis GBU 10,atau 3 buah “mission pod”.

Pakistan mampu merakit 25 pesawat jenis ini pertahunnya tanpa asistensi dari China. Pakistan memproduksi hingga 58% bagian dari airframe pesawat dan china memproduksi 42% sisanya.

Seorang petinggi Angkatan Udara Pakistan bernama Sohail Aman mengatakan pakistan akan memproduksi 24 pesawat di 2016 ini.

JF-17 milik angkatan udara Pakistan (PAF) adalah untuk menggantikan pesawat-pesawat Dassault Mirage III/3 pada 2020 nanti. Pada April kemarin PAF memasukan 16 pesawat tempur JF-17 blok II kedalam layanan.

Hingga saat ini telah ada setidaknya 65 unit pesawat jenis ini bertugas di PAF. Sejak 2011 lalu secara akumulasi pesawat-pesawat itu telah menempuh hingga 19000 jam terbang. (Defence weekly/kabarin/artileri)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Hari Pertama Masuk Kerja, Gubernur dan Wagub NTT Hadiri Halal Bihalal

Kupang - Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena dan Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma menghadiri…

29 minutes ago

Uskup Weetabula Kirim Pesan Khusus Untuk Gubernur NTT

Weetabula - Uskup Diosis Keuskupan Weetabula, Sumba Barat Daya, Mgr. Edmund Woga, CSsR menitipkan pesan…

15 hours ago

Lima Orang yang Telanjangi dan Arak Remaja di Lembata Jadi Tersangka, Terancam 7 Tahun Penjara

Lembata - Lima penganiaya remaja HAR, 15, di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur telah ditetapkan…

16 hours ago

Diresmikan Tahun Ini, Bendungan Lambo Dukung Swasembada Air dan Pangan di Nagekeo

Kupang - Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena menyebutkan, Bendungan Lambo menjadi satu infrastruktur strategis…

2 days ago

Remaja di Lembata Diikat, Ditelanjangi dan Diarak Keliling Kampung

Lembata - Seorang remaja di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur ditelanjangi dan diarak mengelilingi kampung…

2 days ago

Mengenal Mobil Campervan yang Dilempari Batu di Malaka

Kupang - Mobil Campervan milik suami-istri, Jhon dan Riana, yang dilempari batu oleh dua pemuda…

3 days ago