India Chaos, Jutaan Orang Telantar tanpa Makan

  • Whatsapp
Kondisi India Setelah Lockdown/Foto: AFP

New Delhi– Kekacauan (chaos) dan ancaman kelaparan melanda India setelah lima hari pemerintah setempat menerapkan penutupan atau penguncian wilayah atau lockdown sebagai kebijakan antisipasi penyebaran Coronavirus disease 2019 (covid-19).

Pada Selasa lalu, Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan lockdown selama 21 hari untuk menahan penyebaran virus yang kini telah membunuh 17 orang dan menginfeksi lebih dari 700 lainnya di India.

Read More

Seruan pemerintah agar para pekerja untuk tidak mudik pada saat lockdown, tak digubris. Karena mereka tetap melakukan eksodus dari ibu kota New Delhi ke daerah asal.

Kekhawatiran penyebaran virus corona secara massal di India akan terjadi. Mereka terpaksa pulang kampung karena pabrik-pabrik, pusat industri ditutup. Para pekerja tidak punya cukup uang untuk bertahan hidup, mengingat mereka diupah harian.

Selain itu, pemerintah India juga melakukan pembatasan transportasi umum, mulai darat, laut hingga udara hingga memaksa warga terpaksa jalan kaki pulang ke desanya. BBC melaporkan pada Sabtu (28/3), seorang pekerja meninggal setelah berjalan sejauh 270 mil untuk bisa kembali ke rumahnya.

Lockdown di India juga membuat seorang warga bernama Devdutt Ram harus bersepeda sejauh 12 km untuk mengantar istrinya yang terluka. Pria tersebut juga terpaksa menggendong istrinya dari Bharat Nagar ke Kanganwal untuk mengobati luka istrinya akibat kecelakaan kerja.

Dia mengaku tidak cukup uang untuk membayar ambulans, sehingga memutuskan untuk mengantar sendiri istrinya dengan sepeda.

Selain itu keputusan lockdown pemerintah itu juga menyebabkan jutaan orang telantar dan tanpa makanan. Pemandangan lain terlihat antrean panjang masyarakat berjuang membeli barang secara panik.

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India melaporkan peningkatan kasus infeksi virus corona telah stabil setelah lockdown. “Jumlah kasus Covid-19 meningkat, tapi tingkat peningkatannya tampaknya relatif stabil. Namun, ini hanya tren awal,” kata seorang juru biara.

Menurut laporan terbaru oleh Dewan Penelitian Medis India (ICMR), sebanyak 27.688 tes virus corona telah dilakukan pada Jumat pagi.

“Sebanyak 691 orang telah dikonfirmasi positif di antara kasus yang diduga dan punya riwayat kontak dekat dengan pasien positif yang diketahui,” demikian pernyataan ICMR.

Para ahli juga mengatakan kemampuan India untuk menguji buruk. Karena itu dia meminta perlu peningkatan kualitas pengujian Covid-19 agar mengetahui persis penyebarannya di India.

“Kita harus menguji siapa pun yang menunjukkan gejala apa pun. Kita tidak dapat membatasi pada kasus rawat inap atau mereka yang memiliki riwayat perjalanan,” kata Dr T Sundaraman, penyelenggara nasional Gerakan Kesehatan Rakyat.

“Kami tidak tahu banyak karena tingkat pengujian masih sederhana dan sangat terbatas. Jika pengujian ini diperluas, kita akan menemukan angka nyata yang tidak kami miliki,” katanya kepada Al Jazeera. (sumber: bbc/Al Jazeera)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *