Kupang–Bakal calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Ibrahim Agustinus Medah telah menerima nama-nama bakal calon wakil gubernur yang akan mendampinginya di pilkada 2018.
Dua dari empat nama itu, tiga orang kader PDIP yakni Lusia Adinda Lebu Raya (istri Gubernur NTT Frans Lebu Raya), Kristo Blasin (Mantan anggota DPRD NTT) dan Heribertus Nabit (Pengurus DPC PDIP Manggarai). Satu orang lagi berasal dari kader Golkar yakni Hugo Rehi Kalembu (Anggota DPRD NTT dari Fraksi Golkar). Ibrahim diminta memilih satu orang dari empat nama tersebut.
Wakil Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPD I Partai Golkar NTT Laurensius Leba Tukan kepada di Kupang, Sabtu (3/6) mengatakan empat nama itu disampaikan langsung oleh Ketua DPD II Partai Golkar Manggarai Barat Matheus Hamsi saat pelantikan Badan Pengurus DPD II Partai Golkar Manggarai Barat, Jumat (2/6).
Pada saat yang sama juga dilakukan Pelantikan Ikatan Isteri Pengurus Partai Golkar (IIPG), serta Pembukaan Rapimda Golkar Manggarai Barat. “Nama-nama yang disodorkan itu untuk mempertegas dukungan kepada Ibrahim Agustinus Medah sebagai satu-satunya bakal calon gubernur periode 2018-2023 dari partai Golkar,” ujarnya.
Menurut Laurens pada kesempatan tersebut Matheus Hamsi kembali menegaskan dukungan seluruh DPD II Partai Golkar NTT untuk mengusung Ibrahim calon gubernur.
Pada Musda Partai Golkar NTT Agustus 2016, seluruh DPD II Partai Golkar se-NTT telah memutuskan secara bulat untuk mendukung Ibrahim Agustinus Medah sebagai satu-satunya bakal calon Gubernur NTT periode 2018-2023.
“Keputusan organisasi ini sudah bulat, dan tidak ada nama lain di luar Ibrahim Agustinus Medah,” ujarnya. Keputusan ini dikukuhkan setelah melihat pengalaman Ibrahim Agustinus Medah di birokrasi dan politik yang dijabatnya selama ini.
“Kami yakin dan optimistis Ibrahim Medah mampu membawa perubahan bagi Nusa Tenggara Timur menuju kesejahteraan masyarakat berdasarkan pengalaman yang digelutinya selama ini, ebagai orang birokrasi maupun politisi,” katanya.
Sementara itu Ibrahim mengatakan proses untuk menetapkan calon kepala daerah di Partai Golkar dilakukan dengan mengacu pada Juklak 06 Partai Golkar, yakni penetapan calon gubernur harus melalui proses penjaringan berjenjang dari tingkat kecamatan ke DPD II dalam forum pleno untuk menetapkan tiga sampai lima nama ke DPD I Partai Golkar kemudian diusulkan ke DPP. Selain Ibrahim Medah, kader Golkar yang akan disurvei antara lain Melki Laka Lena dan Paul Lyanto.
DPP Partai Golkar juga bisa menambah nama-nama figur kemudian menunjuk lembaga survei untuk melakukan survei guna mengetahui elektabilitas masing-masing figur tersebut.
“Jika nama mereka tidak ada, maka DPP bisa menambahkan nama mereka serta nama-nama dari luar kader partai. Yang paling unggul itu yang akan disusung dan tidak harus kader Golkar. Yang bukan kader Golkar pun bisa didorong untuk menjadi calon jika elektabilitasnya melampaui kader Golkar,” katanya. (gma/mi)