Kupang – Ibadah Jumat Agung di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat (7/4/2023) berjalan aman dan khidmat.
Umat Kristen datang ke gereja pada Jumat pagi untuk beribadah, memperingati wafatnya Yesus Kristus di Bukit Golgota ribuan tahun silam.
.Jumat Agung merupakan bagian dari Tri Hari Suci yakni Kamis Putih, Jumat Agung dan Paskah atau Hari Kebangkitan Yesus Kristus dari maut, sedangkan Paskah akan dirayakan pada hari ketiga setelah Jumat Agung yakni pada Minggu (9/4).
Di Gereja Efata, Kelurahan Liliba, ibadah mulai pukul 07.00 Wita dipimpin Pendeta Fedriana N Bunga Manafe, S.Th diikuti hampir seribu jemaat. Polisi juga terlihat berjaga-dijaga untuk memberikan rasa aman kepada jemaat yang beribadah. Hingga ibadah berakhir, tidak ada gangguan keamanan.
Dalam khotbahnya, Pendeta Fedriana mengatakan, pengorbanan Yesus dengan mati di kayu salib adalah untuk menebus dosa umat manusia. “Sebuah penderitaan yang sungguh luar biasa,” ujarnya.
Pendeta Fedriana mengatakan, Yesus memiliki kuasa untuk membebaskan diri dari siksaan hingga penyaliban di kayu salib, tetapi Yesus tidak melakukan hal itu. Ia rela menderita agar manusia dibersihkan dari dosa.
Sementara itu, di seluruh NTT, Polda NTT dan Polres jajaratan, menerjunkan 1.179 personiel untuk melakukan pengamanan hingga perayaan paskah lewatt Operasi Pengamanan Samana Santa Turangga 2023. (gma)
Editor: Gamaliel
Kupang – Universitas Nusa Cendana (Undana) resmi menjadi tuan rumah Konferensi Nasional Teknik Sipil ke-18…
Kupang - Debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur NTT pada 23 Oktober 2024 malam…
Kupang Pasangan Calon (paslon) Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut…
Mataram - PLN Peduli melalui PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra)…
Kupang - Sekitar 30 tokoh masyarakat (Tomas) kelurahan Takari dan desa Noelmina kecamatan Takari, Kamis…
Kupang - Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang menilai, konsep pengelolaan birokrasi yang ditawarkan…