Kupang – Komunitas UMKM di Kupang berpartisipasi dalam pameran keberagaman dan kekayaan budaya Nusa Tenggara Timur saat perayaan HUT ke-76 Koperasi, Kamis (14/7/2023).
Di antaranya pelaku UMKM Kain Tenun Feotnai Ma’tani milik Vicky Simonis, yang sejak lima tahun terakhir menekuni industri kain tenun tradisional. Dia sekaligus menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam upaya pelestarian warisan budaya dan pengembangan ekonomi lokal.
Menurut Vicky Simonis, ia memilih terjun dalam usaha kain tenun karena didorong oleh keinginan kuat untuk melestarikan keterampilan tradisional yang diwariskan oleh nenek moyang.
Kain tenun bukan hanya sekadar produk, tetapi juga merupakan representasi kekayaan budaya Indonesia khususnya Nusa Tenggara Timur yang tumbuh dan berkembang dari generasi ke generasi. “Koperasi memainkan peran penting dalam pengembangan bisnis kami. Kami mendapatkan dukungan dalam hal pelatihan, sumber daya, dan akses ke pasar yang lebih luas. Ini memberikan kami kesempatan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk kami,” ujarnya.
Salah satu keistimewaan produk kain tenun Ibu Vicky ialah desain yang unik dan motif-motif khas yang terinspirasi dari alam dan budaya lokal.
Dengan penuh keahlian, Vicky memadukan teknik tradisional dengan sentuhan modern untuk menciptakan kain tenun yang memikat hati para penggemar seni tekstil.
Namun, tantangan dalam memasarkan dan menjual produk kain tenun tidak dapat diabaikan. Dalam era globalisasi ini, persaingan semakin ketat. Untuk mengatasi hal ini, Vicky menggunakan dan media sosial untuk mempromosikan bisnisnya. Dia aktif dalam memanfaatkan platform daring untuk menjangkau pelanggan baru di berbagai penjuru dunia.
Dalam upaya menjaga keberlanjutan keterampilan tradisional, Dia juga terlibat dalam program sosial yang melibatkan komunitas sekitar, berbagi pengetahuannya kepada generasi muda dan juga bekerja sama dengan sekolah lokal untuk mengenalkan seni kain tenun kepada siswa.
Kehadiran kain tenun dalam perekonomian lokal dan pelestarian budaya tradisional sangat penting. Setiap pembelian produk kain tenun mendukung mata pencaharian pedagang lokal, sekaligus mendorong perkembangan industri kreatif Indonesia yang memiliki potensi besar.
“Saya merasa bangga menjadi bagian dari perayaan ini. Saya ingin mengajak masyarakat untuk mendukung UMKM lokal dan melestarikan budaya Indonesia. Kain tenun adalah simbol keindahan dan kekuatan warisan nenek moyang kita. Mari kita bersama-sama menjaga dan mengembangkannya untuk masa depan yang lebih baik, Selamat Hari Koperasi, tetap jaya dan maju terus,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.
Perayaan HUT ke-76 Koperasi ini memberikan apresiasi yang layak bagi pedagang UMKM kain tenun yang tidak hanya menjalankan bisnis, tetapi juga menjadi penjaga warisan budaya Nusa Tenggara Timur.
Keberhasilan pelaku UMKM dalam menghadapi tantangan dan kontribusi mereka dalam pengembangan ekonomi lokal patut diacungi jempol. “Mari kita mendukung UMKM lokal dan berinvestasi dalam warisan budaya yang luar biasa ini,” ujarnya. (Jurnalis Warga/Paul).