Hujan
Kupang–Hujan dengan intensitas ringan yang mengguyur sejumlah wilayah di NTT pada Senin 25 September 2017, bukan bertanda awal musim hujan.
“Ini adalah akumulasi uap air, dan angin tidak kencang. Tetapi ini sebagai tanda-tanda bahwa kemarau tidak panjang,” kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Bambang Setiajid.
Hujan dipicu tingginya suhu muka laut (SST) di NTT yakni kisaran 29-30 derajat celcius, dan SST anomali yakni plus satu sampai plus tiga derajat celcius.
“Artinya ada potensi penguapan di Laut Timor, Laut Flores, dan Laut Sawu yang didukung oleh pelemahan kecepatan angin di atas wilayah NTT. Kondisi tersebut mendukung pertumbuhan awan hujan,” ujarnya.
Terkait suhu yang mencapai 29 derajat celcius, ada kaitannya dengan fenomena aquinox yakni posisi matahari berada tepat di katulistiwa akibatnya suhu udara terasa panas.
Sesuai ramalan Stasiun Meteorologi Penfui, potensi hujan lokal akan terjadi di Ruteng, Kabupaten Manggarai dan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat pada 26 September 2017 dengan suhu udara antara 21-34 derajat celcius, dan kecepatan angin antara 20-30 kilometer per jam. (gma)
Kupang - Exotic Lamaholot yang digelar di Larantuka, Flores Timur, Jumat (26/4/2025), menjadi pintu masuk…
Kupang - Direktorat Polairud Polda NTT berhasil mengagalkan penyelundupan 100 detonator untuk pengeboman ikan di…
Kupang - Di balik nyala yang menerangi Pulau Timor, ada kisah seorang perempuan muda yang…
Jakarta - PT PLN (Persero) menjadi perusahaan energi terbaik untuk mengembangkan karir di Indonesia. Capaian…
Kupang - Persiapan kunjungan Wapres Gibran Rakabuming Raka ke Maumere, Kabupaten Sikka, NTT pada Kamis…
Kupang - Wapres Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan meninjau pelaksanaan program Makan Siang Gratis (MBG) di…