Kupang – Jelang pemunggutan suara pemilu 2024, berita hoax kembali menyerang calon presiden. Kali ini, Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto diserang hoax yang menyebutkan dia diinvestigasi oleh lembaga anti korupsi Uni Eropa soal pembelian 12 pesawat bekas dari Qatar.
Awalnya berita itu ditayangkan di www.msn.com pada Jumat, 9 September 2024 dengan judul ‘Indonesia Prabowo Subianto EU Corruption Investigation’.
Media ini menyebut nilai pembelian pesawat bekas ini sebesar US$ 792 juta atau sekitar Rp12,3 triliun, satu unit disebutkan seharga US$ 66 juta atau sekitar Rp1,03 triliun dan akan diterima Indonesia pada 2025.
Di situ juga disebutkan pembelian pesawat dijembatani oleh perusahaan Ceko bernama Excalibur Internasional, yang adalah anak perusahaan Czechoslovak Group (CSG) yang dimiliki keluarga Strnad.
Nah, media ini menyebut Prabowo menerima fee sebesar 7% dari cashback dari Qatar atau sekitar US$ 55,4 juta atau Rp865,1 miliar. Dana itu disebutkan dimanfaatkan Prabwo Subianto untuk mendanai kampanye Pilpres 2024.
Pada Sabtu (10/2), Lintasntt.com melakukan penelusuran terhadap sumber berita tersebut dengan https://www.msn.com/en-us/news/other/indonesia-prabowo-subianto-eu-corruption-investigation/ar-BB1i0l2x, namun tidak dapat diakses lagi, atau telah dihapus.
Sebelum dihapus, berita tersebut diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan ditayangkan di sejumlah media online antara lain jawapos.com, jpnn.com, portal-islam.id, halloindo.com, titktok, dan X.
Sayang, berita dengan judul: Prabowo Diuntut Klarifikasi Kabar Menerima Persekot USD 29 Juta, juga tidak dapat diakses lagi oleh publik.
Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Danhil Anzar Simanjuntak sudah membantah berita tersebut. Dia menegaskan pembelian pesawat Mirage 2000-5 bekas dari Qatar tidak benar alias hoaks.
Pasalnya, Kementerian Pertahanan RI tidak pernah membeli pesawat seperti yang diberitakan msn.com tersebut. Lebih lanjut, Danhil menegakan Kementerian Pertahanan RI tidak pernah melakukan pembelian pesawat tersebut seperti apa yang diberikan oleh msn.com
“Tidak benar (pembelian pesawat Mirage 2000-5), fitnah semua isinya,” bantah Anzar Simanjuntak. Lintasntt.com juga menemukan berita di media online yang menyebut pembelian pesawat itu telah dibatalkan.
Kesimpulan: dari penjelasan Danhil Anzar Simanjuntak bahwa Indonesia tidak pernah membeli Mirage 2000-5, sekaligus menegaskan bahwa berita yang ditayangkan media asing maupun media di Indonesia adalah hoax. (gma)