Categories: Sains-Tekno

Hati-Hati, Jangan Minum Air Mineral yang Ada Rasa Air Kelapa

JANGAN minum air mineral dalam kemasan botol yang memiliki rasa menyerupai air kelapa.

Bila rasa itu ada, kuat dugaan botol yang dipakai sebagai kemasannya merupakan produk daur ulang.

“Plastik yang didaur ulang dapat menghasilkan zat-zat kimia, salah satunya asetaldehida yang bisa mengeluarkan rasa menyerupai buah,” ujar Principal Engineer Sentra Teknologi Polimer Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Johan A Nasiri, Selasa (5/4/2016) seperti dikutip kompas.com.

Rasa yang tercecap lidah dari air mineral yang dikemas dalam botol hasil daur ulang, sebut Johan, antara lain menyerupai air kelapa. Sayangnya, ujar dia, rasa yang hanya samar tercecap membuat tak banyak orang menyadarinya.

“Terlebih lagi, banyak (oknum) penjual yang mengatakan bahwa ada rasa air kelapa menandakan kualitas airnya bagus,” imbuh Johan.

Bagaimanapun, harap Johan, konsumen harus lebih berhati-hati. “Cara mendeteksinya seperti tadi, ada atau tidak rasa air kelapa,” sebut dia.

Repotnya, tambah Johan, bila isi kemasan botol tersebut bukan air mineral, melainkan minuman yang memang memiliki rasa, apalagi rasa buah. “(Akan) susah dideteksi,” ujar dia.

Apa itu asetaldehida?

Senyawa alami asetaldehida terdapat dalam buah-buahan dan kopi yang sudah matang. Dalam pengolahan plastik, ungkap Johan, senyawa kimia tersebut tercipta karena degradasi termal polimer, seperti saat daur ulang.

Manajer Pengujian Sentra Teknologi Polimer BPPT, Syuhada, menambahkan, kemungkinan besar, ada sisa asetaldehida yang tertangkap pada saat pengisian air ke dalam kemasan botol produk daur ulang.

Dengan luas hanya 16 meter persegi didominasi oleh material bambu dan beratapkan 3.000 botol plastik, rumah pembibitan itu menyediakan sekiat 10.000 bibit tomat per musim.

“Produk konsumsi seharusnya tidak boleh memakai kemasan daur ulang,” kata Syuhada. Menurut dia, asetaldehida adalah salah satu senyawa berbahaya bila dikonsumsi, apalagi dalam jangka waktu lama.

Dampak mengonsumsi asetaldehida dalam jangka waktu lama antara lain adalah iritasi pada kulit, mata, selaput lendir, tenggorokan, dan saluran pernapasan. Biasanya, ada juga gejala mual, muntah, dan sakit kepala. (dari kompas.com)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Mobil Dinas dan Sopir Kajari TTS Diamankan Polisi

SoE - Mobil dinas Kepala Kejaksaan negeri (Kajari) Timor Tengah Selatan (TTS) bernomor polisi DH…

1 hour ago

SMK Santo Aloisius Ruteng Binaan PLN UIP Nusra, Resmi Kantongi Sertifikat Bengkel Konversi dari Kemenhub

Ruteng - Bengkel konversi SMK Swasta Santo Aloisius Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT, binaan PT PLN…

2 hours ago

PLN Dukung Stimulus Ekonomi dari Pemerintah, 97% Pelanggan Rumah Tangga Peroleh Diskon Setengah Harga

Jakarta - PT PLN (Persero) mendukung penuh langkah Pemerintah dalam menyalurkan paket stimulus ekonomi bagi…

5 hours ago

Cegah Judi Online, Propam Polda NTT Periksa Handphone Anggota

Kupang - Propam Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) memeriksa handphone seluruh anggota seusai apel pagi…

5 hours ago

Pasutri Asal Oebobo Tewas Ditabrak Mobil Dinas Kejari TTS

SoE- Pasangan suami istri (Pasutri) asal Desa Oebobo, Kecamatan Batu Putih, akabupaten Timor Tengah Selatan…

7 hours ago

Bank NTT Serahkan CSR Rp100 Juta untuk Renovasi Gereja Moria Liliba

Kupang - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) menyerahkan bantuan dana Corporate…

9 hours ago