Categories: Humaniora

Gubernur NTT Tawarkan Guru Honor Alih Profesi jadi Wirausaha

Kupang–Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat menawarkan kepada guru honor di kota beralih profesi menjadi wirausaha baru.

“Kita mendorong guru honor kepada profesi lain. Membangun NTT tidak harus lewat pegawai negeri sipil,” kata Viktor Laiskodat saat menerima sekitar 300 guru honor asal Kota Kupang di Kantor Gubernur NTT, Senin (22/10).

Ratusan guru honor itu bertemu gubernur untuk menanyakan tentang rencana pengangkatan mereka menjadi aparatur sipil negara (ASN), dan permintaan untuk menaikan tunjungan kesejahteraan.

Menurut Laiskodat, saat ini NTT membutuhkan sekitar 1,5 juta orang untuk menjadi wirausaha baru di seluruh bidang. Peluang usaha terbuka luas untuk seluruh warga NTT yang mandiri secara ekonomi. Untuk menjadi wirausaha baru, menurut Dia, mereka yang berminat wajib mendapat pelatihan. Antara lain mengolah buah-buahan menjadi jus dan membuat teh dengan bahan baku marungga, membuat kecap, atau menjadi petani dan peternak dengan kemampuan memadai.

Setelah mahir, pemerintah memberikan kredit usaha rakyat (KUR) sekitar Rp25 juta per orang. Pada pemerintahan sebelumnya, pemerintah Provinsi NTT menyiapkan dana KUR sekitar Rp1,2 miliar, namun hanya Rp200 juta yang dimanfaatkan warga.

Menurut Viktor yang didampingi Sekda NTT Benediktus Polo Maing, peluang menjadi ASN terbatas. Di sisi lain, lapangan pekerjaan di NTT sangat luas. Selain itu, pemerintah dikabarkan bakal tidak mengangkat honor yang telah berusia di atas 35 tahun.

“Banyak program pemerintah, dan mereka bisa dikaryakan ke mana-mana. Kalau berniat jadi PNS pasti susah,” ujarnya.

Akan tetapi jika para guru tidak bersedia menerima tawaran pemerintah, menurut Viktor, saat ini tenga disiapkan tim yang melatih guru-guru mulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA dan SMK untuk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan pemeritah antara lain fasih berbicara dalam Bahasa Inggris, dan memiliki kemampuan transfer pengetahuan dengan baik.

Menurutnya dua standar itu wajib dimiliki seluruh guru di NTT. “Guru-guru diminta beradaptasi dengan sistem yang akan kami buat. Ini juga membuka ruang bagi guru untuk mengabdi di tempat lain, tidak harus menjadi pegawai negeri,” ujarnya. (sumber: media indonesia/palce amalo)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Dari Bumi Lamaholot, Fadli Zon dan Wagub Johni Asadoma Dorong Pariwisata Berbasis Budaya

Kupang - Exotic Lamaholot yang digelar di Larantuka, Flores Timur, Jumat (26/4/2025), menjadi pintu masuk…

2 days ago

Polairud Polda NTT Gagalkan Penyelundupan 100 Detonator dari Makassar ke Labuan Bajo

Kupang - Direktorat Polairud Polda NTT berhasil mengagalkan penyelundupan 100 detonator untuk pengeboman ikan di…

3 days ago

Kartini Tangguh, Perempuan Penjaga Terang di Timur Indonesia

Kupang - Di balik nyala yang menerangi Pulau Timor, ada kisah seorang perempuan muda yang…

3 days ago

PLN Jadi Perusahaan Energi Terbaik untuk Mengembangkan Karir di Indonesia versi LinkedIn

Jakarta - PT PLN (Persero) menjadi perusahaan energi terbaik untuk mengembangkan karir di Indonesia. Capaian…

4 days ago

Persiapan Sudah Luar Biasa, Tapi Gibran Batal Datang ke Maumere

Kupang - Persiapan kunjungan Wapres Gibran Rakabuming Raka ke Maumere, Kabupaten Sikka, NTT pada Kamis…

5 days ago

Kamis, Gibran ke Maumere Cek Makan Bergizi Gratis dan Kunjungi Bendungan Napun Gete

Kupang - Wapres Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan meninjau pelaksanaan program Makan Siang Gratis (MBG) di…

5 days ago