Kefamenanu – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat melakukan panen brokoli dan kol di Desa Neonbaun, Kecamatan Noemuti, Timor Tengah Utara (TTU), Kamis (7/7/2023).Desa Neonbaun merupakan salah desa binaan Bank Pembangunan Daerah (BPD) NTT atau Bank NTT.
Pada kesempatan tersebut, juga dilakuka penyerahan secara simbolis bantuan Kredit Merdeka dai Bank NTT kepada lima petani desa setempat oleh Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho.
Bantuan tersebut untuk membangkitkan semangat dan harapan dari para petani dalam mendapatkan modal yang murah, mudah, dan cepat dalam mengembangkan usaha mereka.
Seusai panen, Laiskodat bersama pejabat Pemprov NTT, Bupati TTU Juandi David, Ketua DPRD Kabupaten TTU Hendrikus Bana, Dirut Bank NTT Alex Riwu Kaho, dan pejabat Pemprov NTT lainnya meninjau pemeran mini di antaranya dipamerkan sayur brokoli, kol, hasil kerajinan tenunan, dan hasil komunitas eco enzyme yang dapat dijadikan oleh-oleh.
Gubernur bersama rombongan juga berdiskusi bersama masyarakat dan kelompok tani Desa kelompok tani di desa tersebut.
Dalam diskusi dengan aparatur pemerintahan di TTU, Kadis Pertanian prov. NTT Lecky Ferderich Koli menekankan dalam menanam tanaman holtikultura, perlu ‘membaca’ perkembangan di pasar. “Tidak bisa menanam sesuai maunya kita saja saat bawah di pasaran membuat kita kewalahan untuk menjualnya, seperti harga tomat itu harganya hanya Rp2 ribu sampai Rp3 ribu per kilogram, kenapa?, karena semua petani menanam tomat akibatnya harga menjadi turun, oleh karena itu ini mesti diatur,” ujar Lecky.
Gubernur Viktor Laiskodat juga menghimbau masyarakat mengikuti perkembangan harga komoditi di pasar untuk dijadikan rujukan dalam mendesain penanaman. Karena itu, Laiskodat juga minta petani mengikuti perkembangan harga secara online .
“Kalian juga harus sesuaikan dengan perkembangan teknologi melalui pemasangan aplikasi online, sehingga diharapkan melalui aplikasi online tersebut para petani dapat mengikuti dan mengetahui kapan saatnya harga komoditi hasil jenis kebun ini harganya naik di bulan berapa, itulah yang kita inginkan dalam mendesain tanaman dan kapan harus dijual untuk mendapatkan keuntungan yang baik,” jelas Gubernur. (Dikutip dari rilis biro AP Pemprov NTT)