Humaniora

Gubernur NTT Larang Warga Makan Gorengan yang Digoreng Pakai Minyak Curah, Ini Bahayanya

Kupang – Gubernur NTT Viktor Laiskodat melarang masyarakat mengonsumi gorengan yang digoreng mengunakan minyak goreng curah. Hal itu disampaikan gubernur saat berbicara pada High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah Tingkat Provinsi NTT, di Kantor Pusat Bank NTT, Jumat (12/8/2022).

“Minyak goreng yang dijual murah itu tidak sehat, jangan makan gorengan yang digoreng pakai minyak goreng curah itu, itu bukan minyak goreng sehat,” ujar Laiskodat.

Sebaliknya, lanjut Laiskodat, minyak goreng sehat adalah minyak kelapa. Namun, kenyataanya masyarakat lebih memilih membeli miyak goreng curah. “Kita semangat terus kalau minyak goreng curah banyak,” ujarnya.

Menurutnya, di Flores banyak kepala yang dapat diolah menjadi minyak kelapa. Karena itu, pemerintah sedang berusaha untuk menyiapkan substitusi seperti gandum akan disubstitusi dengan sorgum. “Harus gerakan besar, suka atau tidak suka kita harus kerja,” tandasnya.

Selain sorgum, pemerintah terus mengembangkan jagung lewat TJPS, keloar dan ayam KUB, serta tanaman hortikultura. “Tahun 2023 berbahaya dan tahun 2024 sangat berbahaya, sekarang 42 negara telah mengatakan mereka telah menjadi negara gagal, dan kalau sampai 60 negara, dampaknya ke kita,” kata Laiskodat.

Bahaya Minyak Goreng Curah

Sebenarnya, sejak 2020, pemerintah melarang minyak goreng curah diperdagangkan. Dikutip dari Healthine, minyak goreng curah mengandung tiga risiko yakni lemak trans, tinggi kelori, dan Bahaya acrylamide.

1. Lemak Trans

Pemanasan dengan suhu tinggi dan berulang dapat mengubah struktur minyak goreng menjadi lemak trans yang susah dipecah di dalam tubuh. Penumpukan lemak trans berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan, mulai dari obesitas, diabetes, hingga serangan jantung.

2. Tinggi kalori

Jenis makanan yang sama akan mengandung lebih banyak kalori ketika digoreng, dibandingkan diolah dengan cara lain. Alasannya, proses penggorengan menurunkan kadar air dan membuat lemak terserap lebih banyak. Sebagai perbandingan, 100 gram kentang panggang mengandung 93 kalori dan 0 gram lemak sedangkan kentang goreng dengan jumlah yang sama mengandung 319 kalori dan 17 gram lemak.

3. Bahaya acrylamide

Acrylamide merupakan senyawa toksik yang terbentuk selama proses memasak dengan temperatur tinggi, seperti digoreng dan dipanggang. Bahan makanan yang mengandung pati seperti kentang, menghasilkan acrylamide lebih banyak. Beberapa penelitian mengaitkannya dengan risiko kanker. (*/gma)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

PLN Terangi Harapan Warga Desa Letkole dan Nefoneut Kabupaten Kupang

Kupang - Harapan baru untuk hidup yang lebih baik melalui listrik untuk warga Desa Letkole…

11 hours ago

Wagub Johni Asadoma Bahas Isu Penting Perbatasan Bersama BNPP dan 17 Kementerian

Jakarta - Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Badan Nasional Pengelola…

23 hours ago

PLN UPK Flores Edukasi Siswa SMAN 1 Maumere Penggunaan Listrik yang Benar dan Aman

Kupang - Dalam upaya meningkatkan pemahaman dan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya keselamatan dalam menggunakan…

1 day ago

Warga Desa Suelain di Rote Tewas Dengan Luka Sayatan Sepanjang 13 Centimeter

Kupang - Seorang warga Dusun Nautasik, Desa Suelain, Kecamatan Lobalain, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur…

1 day ago

PLN Berhasil Amankan Pasokan Listrik Selama Kunjungan Wapres Gibran di Sikka

Maumere - Dalam semangat pelayanan tanpa henti, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT melalui…

2 days ago

Kelompok Tani di Sekitar Kawasan Pembangunan PLTP Atadei Panen Kacang Tanah

Mataram - Kelompok Tani Nubahaeraka, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, binaan PT PLN (Persero) Unit Induk…

2 days ago