Kupang–Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menghentikan penerbitan izin pembangunan hotel kelas melati di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Rencananya, kebijakan itu tidak hanya diberlakukan daerah yang berkembang pesat sektor pariwisatanya seperti Labuan Bajo, tetapi juga akan diberlakukan di daerah lainnya di NTT.
Adapun hotel melati yang saat ini beroperasi di Labuan Bajo, didorong agar segera naik kelas menjadi hotel bintang satu.
“Daerah-daerah yang luar biasa maju peradabannya seperti Labuan Bajo, kita siapkan hanya hotel bintang satu ke atas, tidak ada hotel melati,” tegas Laiskodat saat menyampaikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Kantor Perwakilan NTT 2018′ di Kupang, Kamis (13/12).
Menurut Viktor, selama kepemimpinannya, sektor pariwisata dijadikan sebagai lokomotif pembangunan di daerah tersebut. Karena itu, lanjutnya, ada dua pilihan yakni pariwisata yang berpihak pada masyarakat miskin (pro poor tourism) atau pariwisata yang berbasis masyarakat (community based tourism).
“Kita harus masuk ke community based tourism agar komunitas di daerah itu membangun sendiri sistem pelayanan pariwisatanya,” ujar Viktor.
Menurutnya jika hotel kelas melati terus bertumbuh di daerah itu, perekonomian masyarakat tidak berkembang dengan baik, dan jika kebijakan ini didorong dengan serius, tambah Dia, rantai pasokan akan berdatangan dari sektor lain seperti pertanian, perikanan, peternakan, maupun industri pengolahan. (mi)
