Kupang–Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W Martowardojo, meresmikan gedung Kantor Perwajilan (KPw) Nusa Tenggara Timur (NTT) di Jalan El Tari Kota Kupang, Jumat (27/1).
“Kehadiran Kantor Perwakilan Bank Indonesia di NTT dengan kajian ekonomi dan survei, sampai dengan tugas penyediaan Uang Rupiah yang berkualitas telah menjadi bagian dalam perjalanan panjang ekonomi daerah ini,” katanya saat menyampaikan sambutan pada acara peresmian tersebut.
Gedung ini dibangun sejak 2013 menempati lahan seluas 12.351 meter persegi terdiri dari dua bangunan. Bangunan pertama memiliki empat lantai dan satu bangunan penunjang memiliki dua lantai. Peresmian gedung bank ini dihadiri sejumlah pimpinan
dari kantor pusat, pimpinan perbankan di NTT, Gubernur NTT Frans Lebu Raya dan Ketua DPRD NTT Anwar Pua Geno.
Sebelumnya gedung BI Kantor Perwakilan NTT berlokasi di Jalan Tom Pello dibangun sejak 1970, saat ini tidak mencukupi untuk mendukung kegiatan operasional yang semakin besar dan menampung peningkatan jumlah sumber daya manusia.
Lantai dasar gedung ini dimanfaatkan untuk operasional kas, sedangkan lantai satu untuk sistem pembayaran, pengedaran uang rupiah (PUR), dan layanan administrasi, lantai dua untuk tim advisory dan ekonomi moneter, serta Lantai 3 untuk ruang serbaguna dan public service.
Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan (KPw) NTT Naek Tigor Sinaga mengatakan kehadiran gedung baru ini dapat fungsi dan peran BI semakin dirasakan pemerintah daerah dan masyarakat seperti perannya dalam mengendalikan inflasi.
Pada 2016 inflasi di NTT 2,48% (yoy), tentunya tidak terlepas dari tingginya komitmen para pemangku kepentingan.
Tigor mengatakan pihaknya berperan aktif dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat program pengembangan UMKM, Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), dan pembentukan klaster-klaster ekonomi seperti Klaster Sapi di Kelurahan Fatukoa, Kota Kupang dan Kabupaten Malaka.
Selain itu pengawasan kebijakan makroprudensial dalam rangka stabilitas sem keuangan melalui kegiatan kajian, survey, dan liaison. BI Perwakilan NTT juga menjaga kelancaran sistem pembayaran melalui penyelenggaraan real time gross settlement (RTGS), kliring, serta penyelenggaraan kas keliling dan kas titipan.
Semua peran BI itu berdampak positif terhadap pencapaian pertumbuhan ekonomi yang pada triwulan-III-2016 tercatat sebesar 5,19% (cummulative to cummulative/ctc), atau masih diatas nasional yang tercatat sebesar 5,04% (ctc).
Menurut Tigor selama tiga periode perhitungan PDRB secara triwulanan, pertumbuhan ekonomi NTT berada di atas nasional dengan capaian terakhir di triwulan III sebesar 5,14 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan angka nasional sebesar 5,02 persen (yoy). (gma)
Kupang - Ferdinan Lalay, pelaku pembacokan terhadap Yafet Lalay di Persawahan Nggeladale, Desa Matasio, Kecamatan…
Kupang - Yafet Lalay, petani asal Dusun Oesuti, Desa Matasio, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote…
Kupang - Wakil Wali Kota Kupang terpilih 2024, Serena Cosgrova Francis bertemu Menteri Perdagangan dan…
Kupang - Ditreskrimum Polda NTT menetapkan tiga tersangka kasus kekerasan seksual sesama jenis, Senin (6/1/2025).…
Mataram - Memasuki tahun baru 2025, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP…
Kupang - Satu nelayan tewas dan dua nelayan lainnya selamat setelah perahu yang mereka tumpangi…