Kupang–General Manager (GM) PT PLN (Persero) NTT Richard Safkaur dimutasi ke Kalimantan Barat.
Safkaur menjabat sebagai GM PLN Kalimantan Barat menggantikan Bima Putrajaya. Sedangkan GM PLN Wilayah NTT dijabat Christiyono dari PLN Pusat.
Humas PT PLN NTT Paul Bola mengatakan serah terima jabatan sudah berlangsung sejak 22 Agustus 2017.
“Mutasi pimpinan dalam lembaga milik negara ini merupakan hal yang wajar dan lumrah dalam struktur manajemen kepemimpinan untuk penyegaran dalam melaksanakan tugas pelayanan kepada masyarakat,” kata Paul seperti dikutip LKBN Antara di Kupang, Kamis (24/8/2017).
Ketua DPRD Nusa Tenggara Timur H Anwar Pua Geno sebelumnya meminta pemerintah daerah setempat berkoordinasi dengan pihak PLN wilayah setempat agar bersama-sama fokus mengembangkan energi baru dan terbarukan yang dimiliki daerah ini guna mengatasi kekurangan elektrifikasi.
“Kami meminta pemerintah memaksimalkan potensi sumber daya energi terbarukan sebagai solusi untuk mengatasi tingkat elektrifikasi yang hingga saat ini mencapai sekitar 62 persen lebih,” katanya.
Artinya sampai saat ini masih tersisa sekitar 38 persen masyarakat di daerah berbasiskan kepulauan ini yang belum menikmati penerangan yang bersumber dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), sehingga perlu ada terobosan lain untuk memenuhi kebutuhan itu.
Terobosan melalui pengembangan energi alternatif terbarukan itu penting dilakukan karena menikmati energi dan kelistrikan merupakan simbol kemerdekaan bagi masyarakat di era reformasi dan kemajuan teknologi yang kian pesat itu.
Sumber daya ini cukup potensial untuk pengembangan energi alternatif terbarukan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA), Pembangkit Listrik Panas Bumi dan Tenaga Mikrohidro.
Secara rinci kata dia potensi geothermal tersebar di 16 titik yaitu di Waisano, Ulumbu, Wai Pesi di Kabupaten Manggarai Raya, Gou-Inelika, Mengeruda, Mataloko, Komandaru di Kabupaten Ngada. Berikut Detusoko, Sokoria, Jopu, Lesugolo di Kabupaten Ende, Oka Ile Ange, Atedai Kabupaten Flores Timur-Lembata dan Bukapiting, Roma-Ujelewung dan Oyang Barang, Kabupaten Alor. (antara.com)