Jurnalisme Warga

Gereja St. Fransiskus Asisi BTN Kolhua Gelar Semi Tablo Jalan Salib

Kupang – Gereja St. Fransiskus Asisi BTN Kolhua menggelar Semi Tablo Jalan Salib, Jumat (7/4/2023).

Semi tablo dibawakan oleh Tunggal Hati Seminari/Tunggal Hati Maria (THS/THM) Paroki gereja tersebut sebelum misa Jumat Agung. Semi Tablo hanya memvisualisasikan peristiwa penyaliban Yesus, dan tidak melakukan pencabukan seperti pada tablo.

Pastor Moderator, Romo Toni Besi mengatakan jalan salib semi tablo untuk mendukung permenungan umat pada hari Jumat Agung yang sakral.

“Semi tablo hari ini untuk meningkatkan rasa umat itu sendiri tentang bagaimana mereka memahami penderitaan Tuhan sebagai suatu bentuk cintaNya bagi manusia,” ungkap Rm. Toni yang ditahbiskan pada 2021 ini.

Romo Toni mengaku jalan salib kali ini berbeda dari tahun lalu. “Tahun lalu kami menggunakan jalan salib teater patung karena masih masa pandemi. Tahun ini sedikit berbeda karena kami menggunakan semi tablo yang membuat jalan salib lebih terasa hidup,” ucap Dia.

Romo Toni mengatakan alasan mereka tidak menggelar Tablo, sebab sesuai saran dari Uskup Agung Kupang, tahun ini tablo ditiadakan. Romo Toni juga bercerita dalam mempersiapkan jalan salib ini, THS/THM berlatih selama satu bulan

“Kami diberi amanat sekitar empat minggu lalu oleh pastor paroki. Anak-anak sangat bersemangat dalam mengemban kepercayaan tersebut. Untuk teks naskah ditulis oleh Johny Manehat,” ungkapnya.

Pastor Paroki Gereja St. Fransiskus Asisi BTN Kolhua, Rm. Dus Bone, Pr. menceritakan tentang permenungan melalui jalan salib semi tablo ini.

“Saya sempat meneteskan air mata sebagai ungkapan perenungan sengasara Tuhan melalui jalan salib. Itu berarti saya harus membaharui diri saya lagi dengan memanggul salib Tuhan dalam kehidupan saya,” ujar Romo berpakaian hitam tersebut.

Romo Dus juga menyebutkan alasan Jumat Agung disebut ‘Agung karena Allah beserta kita menjadi Allah bagi kita dengan menyerahkan nyawaNya untuk menyelamatkan kita agar kita dapat mengenal Dia secara pribadi. Ia menambahkan, ‘Agung’ itu karena Yesus sendiri. Dia manusia sekaligus Anak Allah yang rela menderita demi menebus dosa umatNya. “Yang Agung adalah pribadi Tuhan Yesus,” ungkapnya.

Pantauan Jurnalis Warga Sasando, jalan salib itu dimulai pukul 08.00 wita di halaman gereja. Jalan salib diikuti oleh ratusan umat paroki. Terlihat lalu lintas di depan gereja cukup macet akibat kendaraan umat yang diparkir depan gereja. (Tesha Tapung)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Wagub Johni Asadoma Gelorakan Gerakan ‘Beli NTT’ di AnTiK Fest 2025

Kupang - Wakil Gubernur NTTJohni Asadoma membuka "Ana NTT Kreatif Festival" AnTiK Fest 2025, di…

2 hours ago

Dua Terduga Preman yang Aniaya Warga di Manutapen Segera Diadili

Kupang - Penyidik Polsek Alak melimpahkan berkas dua tersangka kasus pengeroyokan terhadap John Pelang di…

3 hours ago

Kaliwatu Residence Labuan Bajo Jadi Resort Pertama di NTT yang Dukung Penggunaan Energi Hijau

Labuan Bajo - Kabar membanggakan datang dari dunia pariwisata dan energi bersih di Labuan Bajo.…

6 hours ago

Empat Bupati di Sumba Siap Dukung PLN Untuk Kelancaran Program Pembangunan Lisdes Dan Lisdus

Kupang  - PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrik (UP2K) Sumba dan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan…

9 hours ago

PLN Dukung Pengembangan UMKM Melalui Partisispasi Rumah BUMN

Larantuka - Rumah BUMN Ende, sebagai wadah pengembangan UMKM Binaan PT PLN (Persero) UIW NTT,…

22 hours ago

Undana Terima 2.014 Mahasiswa Baru Lewat Jalur Mandiri, Pendaftaran Tutup 4 Juni

Undana Terima 2.014 Mahasiswa Baru Lewat Jalur Mandiri, Pendaftaran Tutup 4 Juni Kupang - Universitas…

22 hours ago