Categories: Politik

Frans Lebu Raya Didorong Berpasangan Dengan Jokowi

Foto: Gamaliel

Kupang–Lintasntt.com: Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya didorong berpasangan dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk maju dalam bursa calon presiden.

Pasangan ini dinilai pantas untuk diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Koordinator Lingkar Studi Progresif (Lispro) Ryan Lodwick Dea kepada wartawan di Kupang, Rabu (19/2).

“Kami memandang bahwa Gubernur NTT patut diperhitungkan di pentas politik nasional. Ia adalah kader PDIP yang turut memelopori berdirinya Partai Demokrasi Indonesia di NTT yang dulunya embrio dari Partai Nasional Indonesia (PNI) yang dibentuk Bung Karno,” ujarnya.

Ia mengatakan kesiapan Frans Lebu Raya maju menjadi calon presiden sebagai calon alternatif dari daerah, menjadikan perubahan arah politik menjadi lebih demokratis, yakni memunculkan figur-figur kepemimpinan nasional yang digali dan terseleksi dari daerah. “Ruang ini harus terus dibuka dan didorong sebagai wujud partisipasi politik daerah dalam panggung politik nasional,” katanya.

Ia mengatakan jika Jokowi melakukan blusukan di Jakarta, Gubernur NTT selama masa kepemimpinannya lima tahun pertama, telah mengunjungi 2.000 dari 3.245 desa yang tersebar di pulau-pulau di daerah itu. Bahkan ada desa yang tidak dikunjungi bupati, tetapi dikunjungi gubernur. Ketika pers mengangkat Jokowi sebagai salah satu pemimpin yang rajin blusukan, sebenarnya hal itu sudah dilakukan oleh Frans Lebu Raya di NTT yang memiliki wilayah kepulauan dengan karakter masing-masing.

Begitu pula sebelum keluarnya Undang-Undang Desa yang mewajibkan pemerintah pusat mengalokasikan dana untuk desa sebesar 10 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dari dana transfer daerah, alokasi dana langsung ke desa sudah dilakukan Frans Lebu Raya. Frans mengalokasikan dana sebesar Rp250 juta per desa sebagai dana pemberdayaan ekonomi produktif rakyat.

Fungsionaris DPP PDI Perjuangan Fian Feoh mengatakan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pernah menyebut sejumlah figur partai yang dinilai ‘antik’ yakni Jokowi, Frans Lebu Raya, dan Gubernur Ganjar Pranowo. “Komitmen Ketua Umum PDI Perjuangan ialah menciptakan kader bangsa yang konsen terhadap masalah bangsa,” ujarnya. (gba)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Calon Lain Umbar Janji, Johni Asadoma Sudah Tangkap 53 Pelaku TPPO

Kupang - Debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur NTT pada 23 Oktober 2024 malam…

1 hour ago

Jaringan Politik Nasional Kuat, Cerdas dan Berintegritas, Melki-Johni Pilihan Tepat Pimpin NTT

Kupang Pasangan Calon (paslon) Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut…

11 hours ago

PLN Peduli Bersama SMKN 3 Mataram, Maknai Sumpah Pemuda Lewat Pelatihan Konversi Motor Listrik

Mataram - PLN Peduli melalui PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra)…

13 hours ago

Puluhan Tomas Takari Temui Korinus Masneno Minta Kampanye Akbar

Kupang - Sekitar 30 tokoh masyarakat (Tomas) kelurahan Takari dan desa Noelmina kecamatan Takari, Kamis…

13 hours ago

Pengamat Menilai Konsep Birokrasi yang Ditawarkan Melki-Johni Relevan

Kupang -  Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang menilai, konsep pengelolaan birokrasi yang ditawarkan…

16 hours ago

Debat Soal Tata Kelola SDA, Dua Cawagub Dukung Pandangan Johni Asadoma

Kupang - Calon wakil gubernur NTT dari pasangan nomor Urut 2, Johni Asadoma diapresiasi saat…

20 hours ago