Kalabahi–Festival Lamaholot yang digelar di Stadion Mini, Kota Kalabahi, Kabupaten Alor, telah disepakati untuk dijadikan destinasi wisata lintas Altaka (Alor, Lembata, dan Larantuka).
Bupati Alor Amon Djobo mengatakan itu saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Expo Alor ke-10, Selasa (9/8/2916) petang.
“Festival Lamaholot juga menjadi pilar awal bertumbuhnya kawasan ekonomi terpadu Altaka yang sedang digagas pemerintah Provinsi NTT,” kata Amon.
Dia mengatakan festival Lamaholot menjadi titik pertautan hubungan kekerabatan sosial yang disebut ‘Bela’. Bela dibangun oleh leluhur yang mendiami tiga kabupaten yakni Alor, Lembata, dan Flores Timur.
Akan tetapi seiring berjalan waktu dan perkembangan dunia, menurut Amon, nilai-nilai pertauran leluhur kekerabatan dan persaudaraan dalam ‘Bela’ mulai mengalami pergeseran. Bahkan cenderung punah.
Terkait hal itu, ketiga kabupaten ini kemudian sepakat budaya Lamaholot dilestarikan serta dikinikan dan diduniakan sesuai perkembangan peradaban manusia.
Menurut Amon, nilai-nilai luhur budaya Lamaholot dan budaya lainnya sebagai warisan Alor diharapkan menjadi pilar yang mampu membentengi masyarakat sehingga mampu menyaring berbagai bujukan kemewahan dan infiltrasi budaya asing yang membahayakan NKRI.
Festival Lamaholot diawali tuturan adat oleh tokoh adat asal Pulau Pantar, Alor bernama Fidelis Tua Tolang. Tuturan adat tersebut juga berisi pesan dan larangan kepada anak cucu Lamaholot agar saling menjaga, dan memelihara hubungan persaudaran. (gma/rr)