Festival ‘Henge Rai Hawu’ di Pulau Sabu, Angkat Kembali Kebiasaan Nenek Moyang

  • Whatsapp
Foto: dok Pemerintah Desa Loborai untuk Lintasntt.com

Kupang – Pemerintah dan masyarakat Desa Loborai, Kecamatan Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua, NTT menggelar Festival Lokal dengan tema “Henge Rai Hawu” atau “Mengingat Pulau Sabu.

Festival Henge Rai Hawu ini dilaksanakan di Pulau Sabu, tepatnya di Pantai Tebbi Rae Mea yang terletak di Desa Loborai. Festival yang menyuguhkan berbagai pertunjukan kebiasaan khas masyarakat Pulau Sabu ini, berlangsung selama empat hari, mulai 26-29 Agustus 2024.

Festival Henge Rai Hawu merupakan festival yang bertujuan untuk mengingatkan kembali adat istiadat atau kebiasaan nenek moyang masyarakat di Pulau Sabu.

Kepala Desa Loborai Marten Rihi Leba saat diwawancarai secara daring oleh lintasntt.com mengatakan, kegiatan ini salah satu bentuk dukungan pemerintah dan masyarakat terhadap program pemerintah Sabu Raijua dan pemerintah pusat untuk mendorong pertumbuhan pariwisata.

Selanjutnya, pemerintah desa berusaha menggali potensi yang ada yang kemudian terwujudlah kegiatan festival “Henge Rai Hawu” tersebut. “Festival ini diselenggarakan ataside dari masyarakat, dan pemerintah desa menyadari bahwa daerah Desa Loborai merupakan daerah yang eksotik yang bagus untuk dikunjungi oleh wisatawan lokal, luar daerah maupun luar negeri,” ujarnya.

“Karena itu, tema ini dipilih dengan penggunaan bahasa daerah Sabu agar lebih terasa identitas kami sebagai orang Sabu,” jelas kepala desa yang sudah menjabat sejak 2019 ini. Bahkan, festival ini sudah direncanakan sejak tahun lalu.

Dalam perencanaan itupun, tambahnya, Marten Rihi menyampaikan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), di antaranya terkait dengan pariwisata.

“Tahun lalu saya menyampaikan ide itu melalui musyawarah dusun kita buat festival untuk mendukung program pemerintah tentang pariwisata, perkembangan pariwisata, kemajuan pariwisata kami. Setelah itu kami melihat respon masyarakat desa juga sangat antusias, mendukung dan kami dorong melalui musyawarah desa dan akhirnya kami sepakat dengan konsep yang sudah disetujui bersama melakukan Festival Henge Rai Hawu,” jelasnya.

Marten juga menjelaskan proses mereka merencanakan kegiatan ini mulai dari musywarah bersama dusun, lalu dengan masyarakat dan merencanakan anggaran, hingga bisa mewujudkan kegiatan festival dengan sepenuhnya menggunakan anggaran desa tahun 2024

“Peresiapannya untuk musyawarah dusun dilakukan sejak tahun lalu, kemudian musyawarah desa dan diputuskan dalam APBDes (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa) kemudian diferivikasi oleh tim dalam hal ini tim asistensi baik itu dari kecamatan, kabupaten kemudian disetujui oleh BPD (Badan Permusyawaratan Desa) dan akhirnya dilaksanakan tahun ini dengan nggarannya dari dana desa tahun 2024,” tegasnya saat diwawancarai pada Senin (26/08/2024).

Setelah sukses melakukan acara Festival Henge Rai Hawu ini Marten berharap pariwisata di Sabu Raijua terutama di Desa Loborai dapat lebih maju dan dikenal luas.

Dia juga berharap Wisata Pantai Rai Mea yang terletak di Desa Loborai dapat di kenal oleh wisatawan domestik maupun luar negri. Ia menambahkan jika pariwisata sudah berkembang maka perekonomian masyarakat juga meningkat. (Marni Labu Ipi)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 comments

  1. Terimakasih yang tak terhingga kepada Media LINTASNTT dan juga penulis yang sudah membantu kami Pemdes Loborai. Sukses selalu untuk media ini