Dunia

Ferdi Tanoni: 40 Tahun UNCLOS, Moment Bagi Indonesia Pertegas Status Pulau Pasir

Kupang – Pemegang Mandat Hak Ulayat Masyarakat Adat Laut Timor, Ferdi Tanoni menegaskan peringatan 40 tahun United Nation Convention on The Law of the Sea (UNCLOS) 1982 menjadi moment penting bagi Indonesia untuk mempertegas soal status Pulau Pasir.

“Kami masyarakat adat di Laut Timor mendesak DPR-RI untuk segera melakukan pemetaan dasar laut secara teliti karena Indonesia memiliki ruang laut yang luas dimana terdapa wilayah tumpang tindih dengan negara tetangga Australia. Sehingga Indonesia perlu dan segera menetapkan batas maritm Indonesia yang benar sesuai Amanat UNCLOS 1982,” tegas Ferdi Tanoni dalam pernyataan tertulis kepada KataNTT.com, Selasa (3/1/2023).

Mantan agen imigrasi Australia ini menjelaskan bahwa pada tahun 1957 Perdana Menteri Djuanda, Chaerul Saleh dan Mochtar Kusumaatmadja mendeklarasikan laut di antara pulau-pulau di Indonesia adalah bagian tak terpisahkan dari Indonesia yang kemudian dikenal dengan Deklarasi Djuanda.

“Atau dengan kata lain bahwa Deklarasi Djuanda 1957 merupakan roh United Nation Convention on The Law of the Sea (UNCLOS) 1982,” tandas Ferdi Tanoni.

Peraih penghargaan Nasional Untuk Keadilan Sipil (Civil Justice Award) 2013 dari Aliansi Pengacara Australia atas perjuangannya membela masyarakat kecil yang terkena dampak pencemaran minyak di Laut Timor ini kembali menegaskan bahwa Indonesia sebagai negara pantai berhak atas ruang laut/batas landas kontinen lebih dari 200 mil dari garis pantai.

“Sehubungan dalam memperingati 40 tahun UNCLOS 1982, kami masyarakat adat di Laut Timor kembali menyuarakan kepada Kementerian Luar Negeri RI dan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI untuk segera hentikan berbagai kerja sama maritim dengan Australia, khususnya kerja sama penangkapan dan pelarangan terhadap nelayan tradisional Indonesia yang beraktivitas di Gugusan Pulau Pasir,” tegas Ferdi Tanoni. (*)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Pengamat Menilai Konsep Birokrasi yang Ditawarkan Melki-Johni Relevan

Kupang -  Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang menilai, konsep pengelolaan birokrasi yang ditawarkan…

2 hours ago

Debat Soal Tata Kelola SDA, Dua Cawagub Dukung Pandangan Johni Asadoma

Kupang - Calon wakil gubernur NTT dari pasangan nomor Urut 2, Johni Asadoma diapresiasi saat…

6 hours ago

Terjawab, Program Air di NTT Ternyata Inisiatif Pemerintah Pusat, Dikerjakan TNI

Kupang - Masalah air bersih di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menjadi perhatian utama. Menurut…

12 hours ago

SPK Bilang Dana Transfer Daerah Perlu Dikurangi, Dikasih Paham oleh Johni Asadoma

Kupang - Calon Wakil Gubernur NTT dari Pasln Nomor Urut 2 Johni Asadoma tenang menanggapi…

13 hours ago

Debat Perdana, Melki-Johni Pastikan TPP ASN Disalurkan Tepat Waktu

Kupang - Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTT Melkiades Laka Lena - Johni Asadoma…

19 hours ago

Kelompok Tani Poco Leok Panen Berulang, Setda Manggarai Apresiasi Program TJSL PLN

Manggarai - Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur…

1 day ago