Kupang – Fenomena waterspout muncul di Teluk Kupang, NTT, Sabtu (8/4/2023) petang. Prakirawan BMKG Stasiun El Tari Kupang, Maria Seran menyebutkan fenomena tersebut masih berkaitan dengan bibit siklon 98S di Laut Timor.
Waterspout adalah puting beliung yang muncul di wilayah perairan. Penyebab waterspout juga sama dengan puting beliung yaitu dari adanya awan cumulonimbus.
Adapun perbedaannya adalah lokasi terjadinya waterspout di perairan sedangkan puting beliung di daratan. Durasi terjadinya biasanya singkat, kurang dari 10 menit. Dampaknya sama kayak puting beliung, dapat merusak. Sehingga disarankan menjauhi lokasi terjadinya waterspout.
“Apakah waterspout berkaitan dengan bibit siklon 98s? Bisa,” ujar Maria Seran. Alasannya, ketika ada bibit siklon, suatu wilayah di sekitarnya akan terjadi cuaca buruk, yaitu hujan disertai petir. Awan cumulonimbus adalah awan petir. Namun waterspout bisa juga terjadi saat masa pancaroba atau ketika musim hujan.
Maria mengatakan, terbentuknya awan cumulonimbus yang sangat cepat dapat memicu cuaca ekstrem, seperti badai guntur, angin puting beliung, maupun waterspout.
Hal ini karena adanya pertemuan atau tabrakan antara dua angin yang memiliki karakter berbeda atau karena terjadinya geser angin (wind shear), angin ini kemudian terangkat (updraft) dan diperkuat oleh kondisi ketidakstabilan udara di sekitarnya. (*)
Editor: Gamaliel
Kupang - Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung ikhtiar…
Kupang - Wakil Gubernur (Wagub) NTT Johni Asadoma membuka Pawai Paskah yang digelar oleh Gerakan…
Kupang - Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) NTT Bobby Pitoby kembali mengingatkan pemerintah kota…
Kupang - Seorang ayah bersama anak perempuannya tewas tenggelam saat mencari siput di Teluk Lewoleba,…
Jakarta - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) sebagai salah satu konstituen Dewan Pers, akan terus…
Kupang - Exotic Lamaholot yang digelar di Larantuka, Flores Timur, Jumat (26/4/2025), menjadi pintu masuk…