Faperta Undana Lepas 301 Mahasiswa MBKM ke 32 Lokasi

  • Whatsapp
Dekan Faperta, Dr. Muhidin Samsudin, MSc beserta jajaran pimpian dan dosen foto bersama Koordinator MBKM, Dr. Yetursance Y. Manafe, ST, MT usai pelepasan mahasiswa MBKM di Aula Faperta, Senin (8/8/2022) pagi

Kupang – Fakultas Pertanian (Faperta), Universitas Nusa Cendana (Undana) resmi melepas 301 orang mahasiswa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di 32 lokasi mitra di dalam dan luar Nusa Tenggara Timur (NTT).

Acara pelepasan dihadiri Dekan Faperta, Dr. Muhidin Samsudin, M. Sc, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr Ir. Mayavira V. Hahuly, M.CP, WR II Bidang Umum dan Keuangan, Dr. Tomyco Olviana, SP., MMA, Koordinator MBKM Undana, Dr Yetursance Y. Manafe, ST, MT, beserta sejumlah dosen Faperta.

Read More

Di hadapan ratusan mahasiswa MBKM, Dekan Faperta, Dr. Muhidin Samsudin, M. Sc mengatakan, MBKM sebagai bagian dari perubahan paradigma pendidikan tinggi, yang mana belajar saat ini tidak hanya dilakukan di ruang kelas, perpustakaan atau laboratorium, tetapi dilakukan di masyarakat, dunia usaha, industry (DUDI), maupun instansi pemerintah guna proses pematangan pengetahuan dan praktik.

Dekan Fapterta menyebut bahwa salah satu indikator utama kelulusan adalah mahasiswa menyelesaikan 20 SKS di luar kampus. Untuk itu, ia berharap agar indikator dari MBKM bisa dilakukan, yakni bisa berada dalam DUDI, kedua, bisa memperoleh pendapatan yang layak, dan juga bisa melanjutkan studi.

“Tolong bangun wawasan anda berkaitan dengan paradigma, jangan lagi berpikir selesai kuliah untuk jadi PNS. Tidak ada indicator pendidiakan tinggi seperti itu lagi. Mudah-mudahan pesan indikator Pendidikan tinggi dapat dilakukan dalam waktu 6 bulan ini,” ujarnya ketika memberi sambutan pada acara pelepasan mahasiswa MBKM di Aula Faperta, Senin (8/8/2022).

Sebagai pimpinan fakultas yang mewakili pimpinan universitas, pada kesempatan itu, ia juga mengingatkan agar mahasiswa menjaga kehormatan institusi selama melakukan MBKM.

Koordinator MBKM Undana, Dr. Yetursance Y. Manafe, ST., MT mengatakan kegiatan pelepasan mahasiswa MBKM, tidaks aja menjadi kebanggaan Faperta, tetapi bagian dari kebanggaan Undana, yang memberi dampak bagi Undana yang saat ini memasuki 60 tahun.

Ia menjelaskan, MBKM sebagai upaya bagi mahasiswa melakukan experience learning guna bisa mengenal dunia kerja nyata. Karena itu, ia menyampaikan apresiasi kepada sejumlah mahasiswa yang memilih melakukan MBKM, baik di dalam dan luar NTT.

Pihaknya menyadari memiliki kekurangan dalam melaksanakan MBKM. Karena itu, ia berharap para mahasiswa bisa memberi dampak dan menunjukan bahwa mahasiswa Undana bisa membaca perubahan, dan membawa pengalaman dari luar untuk menambah pengalaman.

Sementara salah satu dosen senior Faperta Dr Ir. Leta Rafael Levis, M.Rur.,Mnt, dalam sambutannya menambahkan bahwa MBKM sebagai sebuah inovasi yang membutuhkan komitmen, kerja keras, waktu, dan semangat untuk berkolaborasi. Dalam analogi yang ia bangun, Levis menyebut, MBKM sebagai sebuah jalan terjal yang saat ini sudah mulai dibuka dan diberi aspal.

“Walaupun masih kasar dan berkelikir, tetapi tahun depan, jalan itu akan kita aspal dan hotmix. Saya yakin tahun ini kita akan raih yang lebih baik darit ahun lalu,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, ia menyampaikan sejumlah keuntungan MBKM, antara lain, memepercepat proses penyelesaian studi, mempercepat kelulusan dan pekerjaan, sebagai proses untuk menjadi petani milenial, memperluas wawasan, meningkatkan rasa kebersamaan, dan persatuan di antara mahasiswa, dan lain-lain.

Ia menyampaikan bahwa jumlah peserta 301 mahasiswa MBKM dari total mahasiswa 637. Artinya, jika secara kalkulasi student body, maka sebesar 46,6 persen.

Artinya, Faperta Undana telah melampaui target yang diberikan, yaitu 30 persen. Para mahasiswa, jelas Levis, akan melakukan MBKM di 32 lokasi, di sejumlah wilayah seperti di Kabupaten Ngada, Nagekeo, Belu, TTU, TTS, Kupang, Kota Kupang, dan juga di Lembang, Bandung.

Bahkan dari 30 lokasi tersebut, para mahasiswa juga melakukan MBKM di 10 mitra berlevel nasional dan internasional. Karena itu, ia berharap para mahasiswa bisa berpraktek dengan baik dan membawa pulang pengalaman. (rfl)

 

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *