Categories: DuniaSains-Tekno

Facebook, IG dan WA Down karena Gangguan di Amerika Utara dan Eropa

Jakarta – Facebook dan dua anak perusahaannya, Instagram dan Whatsapp, Senin (4/10), down sehingga menyebabkan puluhan juta penggunannya mengguna jejaring lain untuk menyerukan keluhan mereka.

Laman daring pelacak Downdetector melaporkan gangguan itu terjadi di wilayah padat penduduk di Amerika Utara dan sebagian Eropa mulai pukul 15.45 GMT atau sekitar pukul 23.45 Wita.

Pengguna yang berusaha mengakses Facebook di area yang terpengaruh gangguan mendapatkan pesan, “Something went wrong. We’re working on it and we’ll get it fixed as soon as we can.”

“Kami menyadari bahwa sebagian orang mengalami kesulitan mengakses aplikasi dan produk kami,” aku juru bicara Facebook Andy Stone lewat Twitter, meneruskan pernyataan yang sama dari Instagram dan Whatsapp. Gangguan besar yang dialami tiga aplikasi, yang memiliki jutaan pengguna, secara bersamaan adalah hal yang langka.

Aplikasi lain mengalami lonjakan jumlah pengguna setelah gangguan yang dialami Facebook, Instagram, dan Whatsapp berlanjut selama beberapa jam.

“Pendaftar Signal melonjak,” ujar aplikasi berbagi pesan itu di Twitter. “Kami mengetahui bagaimana rasanya menghadapi gangguan dan berharap para pekerja di layanan pesan yang lain bisa memberikan yang terbaik agar layanan mereka bisa segera pulih kembali,” lanjut Signal. Facebook belum mengungkapkan kemungkinan penyebab gangguan itu namun pakar keamanan siber mengaku menemukan adanya tanda-data bahwa jalur daring yang mengantarkan pengguna ke layanan jejaring sosial itu terganggu.

“Facebook dan properti terkait mereka hilang dari internet saat ada serangakaian pembaruan BGP,” cicit Kepala Teknologi Claudflare John Graham-Cumming. Dia menambahkan, beberapa menit sebelum layanan Facebook tidak berfungsi, terlihat sejumlah perubahan.

Matinya layanan Facebook itu terjadi sehari setelah seorang mantan karyawan Facebook muncul di televisi Amerika Serikat (AS) dan menuding raksasa media sosial itu mengetahui bahwa produk mereka memicu kebencian dan berbahaya bagi kesehatan anak. Karyawan tersebut, Frances Haugen, sebelumnya pernah bekerja untuk Google dan Pinterest.

Namun, warga Iowa berusia 37 tahun itu menyebut Facebook adalah yang terburuk di antara perusahaan lain tempat kerjanya.

Jejaring sosial terbesar di dunia itu pun menuai kecaman terkait pernyataan Haugen dengan anggota DPR AS dan surat kabar The Wall Street Journal mengungkapkan bahwa Facebook mengetahui produk mereka, termasuk Instagram, berbahaya bagi perempuan muda, terutama terkait citra tubuh mereka. (afp)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Jaringan Politik Nasional Kuat, Cerdas dan Berintegritas, Melki-Johni Pilihan Tepat Pimpin NTT

Kupang Pasangan Calon (paslon) Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut…

5 hours ago

PLN Peduli Bersama SMKN 3 Mataram, Maknai Sumpah Pemuda Lewat Pelatihan Konversi Motor Listrik

Mataram - PLN Peduli melalui PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra)…

7 hours ago

Puluhan Tomas Takari Temui Korinus Masneno Minta Kampanye Akbar

Kupang - Sekitar 30 tokoh masyarakat (Tomas) kelurahan Takari dan desa Noelmina kecamatan Takari, Kamis…

7 hours ago

Pengamat Menilai Konsep Birokrasi yang Ditawarkan Melki-Johni Relevan

Kupang -  Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang menilai, konsep pengelolaan birokrasi yang ditawarkan…

9 hours ago

Debat Soal Tata Kelola SDA, Dua Cawagub Dukung Pandangan Johni Asadoma

Kupang - Calon wakil gubernur NTT dari pasangan nomor Urut 2, Johni Asadoma diapresiasi saat…

14 hours ago

Terjawab, Program Air di NTT Ternyata Inisiatif Pemerintah Pusat, Dikerjakan TNI

Kupang - Masalah air bersih di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menjadi perhatian utama. Menurut…

20 hours ago