Kupang – Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Kupang, Nusa Tenggara Timur membutuhkan kapal yang lebih besar untuk mendukung operasi provinsi kepulauan tersebut.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang I Putu Sudayana mengatakan, kebutuhan peralatan evakuasi seperti kapal dan helikopter sudah disampaikan ke Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan.
“Mudah-mudahan peralatan khususnya peralatan di air ditingkatkan mungkin kapal yang berukuran 80 meter dan terbuat dari besi,” kata Putu Sudayana kepada wartawan di seusai Upacara Peringatan 52 Tahun Basarnas di Kupang, Kamis (29/2/2024). Tema ulang tahun Basanars ke-52 ini ialah Quick Action Satu Jiwa Satu Rasa
Saat ini, Kantor SAR Kupang memiliki satu kapal SAR canggih bernama KN Antareja sejak 2015. Kapal ini memiliki panjang 40 meter mampu bertaan dalam hantaman gelombang 4-5 meter, dilengkapi radar cuaca, radio komunikasi, ruang perawatan medis, sonar dan echosourder atau alat navigasi untuk mengukur kedalaman laut.
Namun, untuk evakuasi di perbatasan RI-Timor Leste, Laut Timor maupun perairan di selatan Nusa Tenggara Timur membutuhkan kapal yang berukuran besar. “Mudah-mudahan ke depannya heli Basarnas standby di Kupang,” ujarnya.
Upacara peringatan 52 tahun Basarnas di Kupang berlangsung sangat sederhana, diikuti seluruh staf dan sejumlah tim rescuer.
Menurt Putu, dalam usia ke-52 tahun, Basarnas ingin lebih profesional dengan lebih meningkatkan kinerjanya di bidang kemanusiaan, ini tidak saja dilaksanakan melalui perbaikan-perbaikan internal seperti pelatihan untuk peningkatan kompetensi, tetapi juga komunikasi dan koordinasi dengan pihak eksternal agar tenaga rescuer maupun pendukung lebih profesional dan kompetitif. Dengan demikian, lanjutnya, pelayanan kemanusiaan kepada masyarakat menjadi lebih baik.
Sementara itu, sambutan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Kusworo yang dibacakan I Putu Sudayana menyebutkan lima poin yang menjadi pedoman bagi Basarnas dalam melakukan tugas-tugas kemanusian.
Lima poin itu yakni, pertama, tingkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan selalu berdoa dalam melaksanakan tugas dengan tulus ikhlas dan loyal, kedua, pegang teguh Panca Prasetya Korpri dan janji rescuer dalam pelaksanaan tugas.
Selanjutnya, Ketiga, wujudkan profesionalisme sebagai ASN berakhlak, yaitu berorientasi pada pelayanan, akuntabel, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif, yang berpedoman pada standard operating procedure (SOP).
Keempat, wujudkan sinergisitas dan jaga kekompakan dengan seluruh potensi SAR dimanapun bertugas dengan mengedepankan dan menjaga kepercayaan rakyat, serta kelima, terus berinovasi dan kembangkan kreativitas dengan proaktif mengikuti dan beradaptasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (mi)