Kupang–Kampanye hemat energi dalam perayaan ‘Earth Hour’ yang berlangsung Sabtu, 19 Maret 2016 pukul 21.30-22.30 Wita, dinilai tidak efektif.
Pasalnya hampir seluruh instansi pemerintah dan swasta di Kota Kupang tetap menyalakan listrik. Namun seluruh kantor PLN terlihat mematikan listrik seperti Kantor PLN Wilayah NTT dan PLN Kupang.
Kampanye ini bertujuan mengurangi beban pemakaian listrik sekaligus mengurangi jumlah emisi yang dihasilkan oleh aktivitas sehari-hari. Emisi sering disebut sebagai penyebab terjadinya perubahan iklim.
“Kami tidak tahu ada kampanye Earh Hour sehingga listrik tetap dinyalakan. Pimpinan di kantor juga idak minta kami mematikan listrik,” kata Farida, pegawai negeri salah satu kantor pemerintah di Jalan Frans Seda, Kota Kupang, Sabtu malam.
Di mengatakan nstansi seperti Kantor BPN Nusa Tenggara Timur dan DPRD Kota Kupang malah terlihat lampu taman juga ikut dinyalakan.
Dia mengatakan instansi pemerintah yang tetap menyalakan listrik, menunjukkan mereka tidak memiliki kepekaan terhadap masalah lingkungan dan hemat energi. Hal yang sama juga terjadi di perumahan penduduk seperti terlihat di Kelurahan Liliba dan Tuak Daun Merah tetap menyalakan listirk
General Manager PLN Wilayah NTT Richard Safkaur mengatakan ia telah menginstruksikan seluruh pegawai PLN mematikan listrik di rumah masing-masing selama satu jam pada peringatan Earth Hour. Instruksi yang sama juga berlaku di seluruh kantor PLN di seluruh Nusa Tenggara Timur. (gma)
.