Lintasntt.com: Kabar tertahannya Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan rombongan yang berasal dari perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan pemimpin redaksi (Pemred) media cetak di Sumsel oleh petugas Bandara Internasional Los Angeles Amerika Serikat gara-gara membawa dolar terlalu banyak, disayangkan banyak pihak.
Pengamat politik Alfitri mengungkapkan, seharusnya Alex Noerdin dan rombongan menyampaikan deklarasi uang yang dibawa melebihi USD 10.000. Apalagi, negara tujuan seperti Amerika sangat ketat terhadap barang bawaan, seperti uang.
“Saya tidak tahu apakah Pak Alex kelupaan (bawa uang dolar terlalu banyak) atau tidak. Ya mestinya harus deklarasi dulu, apalagi itu Amerika,” kata Alfitri seperti dikutip Merdeka.com, Minggu (4/5).
Menurut Kepala Bagian Humas Biro Humas dan Protokol Setda Sumsel Heriyadi Sinulingga, uang dolar yang dibawa tersebut bukan untuk tujuan lain, itu hanya uang saku yang diberikan kepada rombongan yang berasal dari perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pusat dan Sumsel, serta sejumlah pemimpin redaksi media massa lokal di Palembang. “Itu uang saku mereka, bukan uang untuk tujuan lain,” tegasnya.
Alfitri juga mempertanyakan kenapa para pemimpin redaksi media cetak lokal di Sumsel yang turut dalam rombongan itu mendapat uang saku yang nilainya cukup fantastis. Namun, dia tidak mau berspekulasi dari mana uang itu didapatkan.
Menurut Alfitri, media apalagi pimpinan media, harus bersikap profesional dan independensi media dipegang teguh. Karena hal itu sangat berkaitan dengan loyalitas terhadap penyampaian informasi kepada publik.
“Saya tidak mau berandai-andai siapa yang kasih uang. Yang jelas, faktanya jumlahnya memang banyak. Harusnya memang media itu menjaga independensinya, bukan malah mau saja disetir pemerintah,” tukasnya.
Heriyadi Sinulingga mengungkapkan, Alex Noerdin datang ke Amerika Serikat dalam rangka menandatangani kerja sama dengan Missouri Journalist School untuk pembangunan kampus khusus jurnalis di Palembang.
Dia menyebutkan, beberapa nama yang ikut dalam rombongan mayoritas berasal dari pemimpin redaksi media massa dan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), seperti Ketua PWI Pusat Margiono, Pemred Sumatera Ekspres Machmud, Riduan Tumenggung (Wakil Pimpinan Umum BeritaPagi), Hadi Prayogo (Pemred Sriwijaya Post), dan Maspriel Aries (wartawan media nasional), serta Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Sumsel Irene Camelyn Sinaga.
“Ya, mereka itu sebagai perwakilan saja yang berangkat untuk memenuhi undangan Missouri,” kata Lingga saat dikonfirmasi merdeka.com via telepon, Minggu (4/5). (sumber: merdeka.com)
Kupang - Debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur NTT pada 23 Oktober 2024 malam…
Kupang Pasangan Calon (paslon) Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut…
Mataram - PLN Peduli melalui PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra)…
Kupang - Sekitar 30 tokoh masyarakat (Tomas) kelurahan Takari dan desa Noelmina kecamatan Takari, Kamis…
Kupang - Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang menilai, konsep pengelolaan birokrasi yang ditawarkan…
Kupang - Calon wakil gubernur NTT dari pasangan nomor Urut 2, Johni Asadoma diapresiasi saat…