Kupang–Seorang perempuan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan sejumlah akun media sosial seperti facebook dan grup WhatsApp yang menyebutnya suspek virus korona, Rabu (4/3). Laporan disampaikan oleh RN, 26, kepada Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus, Polda NTT.
Kepada wartawan, RN mengatakan tuduhan yang disampaikan akun facebook yang dilaporkan itu telah mencemarkan nama baiknya. “Saya tuntut nama baik saya dan siapa yang biang dari semua ini,” katanya.
RN menduga tuduhan itu berawal dari saat ini memeriksakan kesehatannya ke salah satu puskesmas di Kota Kupang pada 2 Maret 2020. “Saya baru tensi darah karena saat pemeriksaan, saya bilang sempat singgah di Singapura satu hari, perawat langsung ketakutan,” ujarnya.
Selanjutnya, perawat di puskemas itu minta RN memeriksakan kesehatannya ke Rumah Sakit WZ Johannes Kupang. “Karena ketakutan saya langsung pulang,” ujarnya. Sejak itu, muncul informasi di media sosial yang menyebutkan ia suspek virus korona. Bahkan akun-akun itu menyebutkan RN menderita demam, batuk, dan pilek. Padahal informasi yang benar ialah ia menderita batuk.
RN baru datang ke RS WZ Johannes Kupang pada 3 Maret 2020 untuk memeriksakan kesehatannya dan dinyatakan tidak suspek korona. Perempuan itu kemudian mengumpulkan bukti-bukti tuduhan terhadapnya dari media sosial dan melapor polisi. (sumber:mi)
Kupang - Gubernur dan Wakil Gubernur NTT terpilih, Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma…
Kupang - KPU NTT menggelar rapat pleno terbuka penetapan calon gubernur dan calon wakil gubernur…
Kupang - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur melalui Persekutuan Rohani…
Kupang - Wakil Gubernur NTT terpilih Johni Asadoma menyapa disabilitas mengunakan bahasa isyarat saat menyampaikan…
Kupang - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih, Johni Asadoma merayakan ulang tahunnya yang…
Kupang - KPU Nusa Tenggara Timur (NTT) akan melaksanakan pleno penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur…