Kupang – Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena menyebutkan, Bendungan Lambo menjadi satu infrastruktur strategis yang dapat menjadi penopang utama kebutuhan air di Nagekeo, terutama diperuntukan bagi peningkatan produktivitas pangan.
Karena itu, Bendungan Lambo merupakan sarana penting dalam rangka mendukung swasembada pangan di daerah tersebut. Bendungan ini dibangun bersama sarana irigasi untuk mengalirkan air ke persawahan.
Sedangkan total area layanan irigasi mencapai 6.240 hektare dengan produktivitas per hektare sebesar 6 ton padi dan palawija.
“Kita harapkan nanti dengan selesainya pembangunan Bendungan Lambo ini, produksi beras di Kabupaten Nagekeo bisa meningkat hingga dua kali lipat,” kata Gubernur Melki Laka Lena saat meninjau pembangunan bendungan tersebut akhir pekan lalu.
Bendungan Lambo yang dibangun di Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo sejak 2021 ini seharusnya selesai pada 2024, namun mundur selama satu tahun akibat penolakan oleh masyarakat setempat.
Bendungan ini dibangun setinggi 48 meter dengan volume tampungan mencapai 51,73 juta meter kubik dan luas genangan 499,55 hektare.
Sedangkan lahan yang mampu diairi bendungan mencapai 4.289 hektare dengan potensi pengembangan seluas 1.951 hektare. Selain itu, bendungan ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir dengan kemampuan 283,33 meter per detik sekaligus penyediaan air baku 205 liter per detik. (*/hms/mi/gma)