Labuan Bajo – Jalan penghubung Labuan Bajo -Golo Mori, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, diresmikan Presiden Jokowi, Selasa (14/3/2023).
Jalan sepanjang 25 kilometer ini dibangun sejak April 2022 dengan anggaran APBN senilai Rp481 miliar.
Pembangunan jalan ini terbagi menjadi 5 segmen, yaitu Labuan Bajo-Simpang Nalis sepanjang 6,15 km, Simpang Nalis-Simpang Kenari sepanjang 6,50 km, Simpang Kenari–Warloka sepanjang 5,10 km, Warloka-Tanamori sepanjang 4,25 km, dan peningkatan jalan menuju Desa Golo Mori sepanjang 3 km.
Peresmian jalan dipusatkan dipusatkan di kilometer 16, ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi, dihadiri Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat.
Pembangunan jalan tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen dan keseriusan pemerintah untuk menyediakan infrastruktur jalan jelang pelaksanaan ASEAN Summit ke-42 pada Mei 2023.
Presiden Jokowi berharap ASEAN Summit 2023 menjadi ajang ajang promosi Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super prioritas. Salah satunya yakni, Desa Golo Mori yang memiliki penorama alam yang sangat bagus dan indah.
“Pagi hari ini kita melihat bahwa jalan dari Labuan Bajo ke Golo Mori telah selesai. Ini akan memperbaiki konektivitas, dalam rangka kita mengembangkan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super prioritas,” kata Presiden Jokowi.
Dengan demikian, menurut Jokowi, kawasan antara Labuan Bajo dengan Golo Mori dapat berkembang dengan baik serta pengembangan Labuan Bajo akan semakin terdukung oleh fasilitas jalan tersebut.
Pembangunan Jalan Akses Labuan Bajo-Golo Mori juga mendukung akses Kawasan Ekonomi Khusus Tana Mori yang berada tidak jauh dari Desa Golo Mori. Lokasi tersebut nantinya digunakan untuk retreat para leaders saat ASEAN Summit 2023 mulai 9 -11 Mei 2023.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan dan jembatan untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan para pengguna jalan.
“Dulu ruas menuju Desa Golo Mori merupakan jalan tanah dan berbatu dengan jarak tempuh 3 jam. Sekarang cukup ditempuh dalam 30 menit dari Kota Labuan Bajo, dengan pemandangan yang sangat indah,” tambah Menteri Basuki.
Selain jalan, dilakukan peningkatan kualitas 4 jembatan yakni Jembatan Nanganae 60 meter, Jembatan Wae Mburak 35 meter, Jembatan Wae Kenari 40 meter, dan Jembatan Soknar 40 meter. Pelaksanaan pembangunannya di bawah tanggung jawab Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya dan konsultan manajemwn konstruksi PT Yodya Karya.
Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan pembangunan Akses Labuan Bajo – Golo Mori juga mengedepankan pendekatan prinsip kualitas, estetika, dan keberlanjutan lingkungan. Sehingga bagaimana ruas jalan yang dibangun terasa nyaman, aman, dan sejuk dengan banyak pepohonan.
“Jalan wisata ini termasuk jalan dua lajur yang sifatnya arterial. Jadi kami harap masyarakat menjaga dan jangan membuat apa yang kita sebut hambatan samping, terlalu banyak warung di pinggir jalan, bahkan menjadi kumuh. Ini penting sekali untuk mempertahankan daya jual wisata di Labuan Bajo,” kata Hedy Rahadian.(*)