Deputi Tawas BGN Pantau Pelaksanaan Program MBG di NTT

  • Whatsapp
Makan Bergizi Gratis / dok

Kupang – Implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Nusa Tenggara Timur mendapatkan dukungan penuh dari Deputi Pemantauan dan Pengawasan (Tawas) Badan Gizi Nasional I (BGN).

Pada Kamis (20/32025), Deputi Tawas BGN, Mayjen (Purn) Dadang Hendrayudha bersama Direktur Tawas, Kol Armed Rudi Setiawan, SIP, M.Han berkunjung langsung ke Kota Kupang, ibukota Provinsi NTT untuk melakukan pemantauan pelaksanaan program MBG.

Sebelum melakukan pertemuan bersama para Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), yayasan dan mitra BGN, Deputi Tawas berkesempatan mengunjungi salah satu dapur mandiri MBG di Kecamatan Oebobo, yakni dapur Kota Kupang Oebobo.

Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung aktivitas di dapur, sarana dan prasarana yang tersedia serta memastikan apakah SOP MBG sudah dijalankan dengan baik atau masih menemui kendala.

Setelah kunjungan lapangan dilanjutkan dengan pertemuan bersama SPPI, yayasan dan mitra yang digelar di Hotel Harper. Pertemuan ini dilaksanakan secara hybrid. Yang mengikuti secara offline berjumlah 40 orang dan 80-an peserta dari kabupaten mengikuti pertemuan secara online melalui zoom.

Tujuan diadakannya pertemuan ini adalah untuk mensosiaisasikan berbagai peraturan dan regulasi terkait program MBG; mendiskusikan langkah-langkah bersama untuk menyukseskan program MBG di NTT dan menyatukan visi SPPI, SPPG, yayasan dan mitra untuk implementasi program MBG secara lebih baik.

Sangat Strategis

Deputi Tawas BGN dalam arahan awal menjelaskan bahwa pertemuan ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua elemen baik SPPI, yayasan maupun mitra mendapatkan penjelasan yang tepat mengenai regulasi MBG sekaligus menjadi kesempatan untuk saling sharing bagi dapur-dapur yang sudah berjalan.

“Saat ini di NTT sudah ada 65 SPPI, 18 dari batch 1 dan 47 dari batch 2. Saat ini sedang berproses untuk batch 3. SPPI kita siapkan untuk mendukung kehadiran dapur-dapur di NTT yang targetnya di tahun 2025 sebanyak 498 dapur se-NTT.”

Lebih lanjut, Deputi Tawas menjelaskan bahwa BGN berdiri berdasarkan Kepres No. 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional (BGN). Sampai saat ini sudah ada 745 SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) aktif dengan 2.162.585 penerima manfaat di seluruh Indonesia.

“Target BGN untuk tahun 2025 ini adalah membangun 5.000 SPPG di seluruh Indonesia, yang melayani 15-17,5 juta penerima manfaat, dengan dukungan dana sebesar 71 triliun. Karena program ini sangat strategis dan sangat penting bagi peningkatan kualitas gizi anak-anak sekolah kita, maka saya tekankan agar memperhatikan 3 kunci sukses program MBG yakni anggaran, infrastruktur dan sumber daya manusia.”

Deputi Tawas BGN juga mengingatkan agar SPPI, yayasan dan mitra dapat membangun kerja sama yang baik untuk menyukseskan program MBG. “SPPI selaku kepala SPPG, yayasan dan mitra sudah punya tugas dan peran masing-masing. Laksanakan itu secara professional. Komunikasi dan koordinasi harus ditingkatkan sehingga program MBG dapat berhasil.”

Di akhir arahannya, beliau memberikan penekanan agar penggunaan anggaran harus sesuai ketentuan yang berlaku. “Untuk anggaran bahan baku, sewa dan operasional, saya himbau jangan ada pemotongan anggaran oleh yayasan / mitra karena konsekuensi dalam penyalahgunaan anggaran akan diaudit oleh inspektorat utama BGN, BPKP, BPK dan KPK.”

Dukung Penuh

Mitra BGN di Kota Kupang, Antonio PD Sarmento sangat berterima kasih atas kedatangan Deputi dan Direktur Tawas, yang juga berkenan meninjau pelaksanaan MBG di dapur Oebobo.

“Kami sangat mendukung program MBG ini. Kami akan laksanakan arahan pak deputi. Ini bukti cinta kami untuk Pak Prabowo yang melahirkan program MBG ini. Kami berharap dukungan masyarakat untuk menyukseskan program ini.”

Sementara itu, PIC Yayasan No Fitu Timor di SPPG Noelbaki, Rita Wadu menilai kerja sama SPPI, yayasan dan mitra adalah hal paling penting untuk kesuksesan program MBG.

“Progran ini sangat penting apalagi untuk NTT yang stuntingnya masih sangat tinggi dengan tingkat kemiskinan terbanyak ketiga di Indonesia. MBG juga memberi ruang bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. Terima kasih Bapak Prabowo untuk program yang luar biasa ini,” (*/gma)

 

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *