Politik

Deklarasi Pilkada Damai, Melki-Johni Minta Paslon Kedepankan Program dan Hindari Hoax

Kupang – Pasangan calon gubernur NTT periode 2024-2029, Emanuel Melkiades Laka Lena-Johanis Asadoma (Melki-Johni) minta semua pasangan calon gubernur berkompetisi secara sehat.

Antara lain mengepankan program atau ide dan gagasan, serta menghindari hoax atau informasi yang menyesatkan. Hal tersebut demi memastikan pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta pemilihan bupati dan wali kota berjalan dengan aman.

“Kita berkompetisi dengan baik dan mengedepankan program, dan hindari hoax serta informasi yang menyesatkan,” kata Melki Laka Lena saat menyampaikan pernyataan dukungan pada Deklarasi Pilkada Damai yang berlangsung di Polda NTT, Selasa (24/9/2024).

Pernyataan dukungan tersebut disampaikan lewat rekaman video yang ditayangkan di layar lebar di lokasi deklarasi. Pernyataan dukungan juga disampaikan dua paslon gubernur lainnya dan ketua DPRD NTT Emi Nomleni, juga lewat rekaman video.

Pada kesempatan tersebut, Kapolda NTT Irjen Daniel Silitonga mengatakan seluruh anggota Polri dan TNI di daerah itu berkomitmen netral di Pilkada mulai dari awal kampanye hingga proses pilkada berakhir. “Apabila menemukan anggota yang tidak netral, silahkan laporkan ke saya,” ujarnya.

Irjen Daniel Silitonga juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya tahapan pilkada yang aman dan damai.

“Paslon 1, Paslon 2, dan Paslon 3, mari kita beri tepuk tangan untuk para pasangan calon kita. Terima kasih atas komitmen kita semua untuk menciptakan suasana kondusif dalam 0-pilkada ini,” ujarnya.

Dia juga mengingatkan potensi kerawanan yang dapat muncul selama tahapan pilkada, seperti kampanye hitam, politik uang, hoaks, ujaran kebencian, provokasi, dan politik identitas yang berpotensi memecah belah masyarakat.

“Saya ingin menekankan agar kita semua menjaga diri dari provokasi, politik identitas, dan kampanye negatif. Mari kita ciptakan pilkada yang damai dan demokratis,” ujarnya.

Ketua KPU NTT Jemris Fointuna mengatakan, saat ini masih terdapat 209.681 pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT), namun tidak memilki KTP elektronik, sedangkan syarat ikut memilih di TPS, selain membawa formulir pemberitahuan, juga wajib membawa KTP elektronik.

Pada kesempatan tersebut, Jemris minta Kapolda NTT dan penjabat gubernur membantu KPU untuk menyelesaikan persoalan ratusan ribu yang belum memiliki KTP elektronik tersebut.

“Ini masalah serius karena soal hak pilih, Ketika H-3, pemilih tidak mendapatkan undangan untuk memilih, maka di situlah mereka akan bertanya-tanya, potensi akan ada keributan di TPS, ini yang perlu kita hindari,” ujarnya. (gma)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Melki-Johni Ingin Program Perangkat Daerah Dikombinasikan dengan Program ‘Ayo Bangun NTT’

Kupang - Gubernur dan Wakil Gubernur NTT terpilih, Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma…

4 hours ago

KPU Tetapkan Melki-Johni Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Terpilih

Kupang - KPU NTT menggelar rapat pleno terbuka penetapan calon gubernur dan calon wakil gubernur…

1 day ago

Perokris PLN Berikan Bantuan Pembangunan Delapan Gereja di NTT

Kupang - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur melalui Persekutuan Rohani…

1 day ago

Johni Asadoma Sapa Difabel dengan Bahasa Isyarat

Kupang - Wakil Gubernur NTT terpilih Johni Asadoma menyapa disabilitas mengunakan bahasa isyarat saat menyampaikan…

1 day ago

Johni Asadoma Syukuran Ulang Tahun ke-59 Bersama 500 Difabel

Kupang - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih, Johni Asadoma merayakan ulang tahunnya yang…

2 days ago

KPU Tetapkan Melki-Johni Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih NTT 9 Januari

Kupang - KPU Nusa Tenggara Timur (NTT) akan melaksanakan pleno penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur…

2 days ago