Kupang – Yayasan CIS Timor Indonesia dalam kemitraanya bersama Yayasan Save the Children Indonesia mengadakan kegiatan Penanaman Mangrove bersama di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, Senin (9/9/2024).
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari pelaksanaan program ”Memperkuat Kapasitas Anak Muda dan Masyarakat Sabu Raijua Terhadap Dampak El Nino Melalui Pengelolaan Perairan Cerdas Iklim (Climate Smart Aquaculture)” yang di implementasikan di dua desa intervensi program, yakni Desa Ledeana dan Desa Raemadia.
Selain itu, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka merayakan ulang tahun Yayasan Cis Timor Indonesia yang ke 25 tahun yang jatuh pada tanggal 9 September 2024.
Kegiatan Penanaman Mangrove merupakan kolaborasi dari kemitraan Yayasan CIS Timor Indonesia dan Yayasan Save the Children Indonesia berkolaborasi dengan Pemerintah kabupaten Sabu Raijua melalui Dinas Lingkungan Hidup, komunitas pemuda gereja GMIT Rubadeo desa Raemadia, Seacrest Indonesia (SCI) dan Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang wilayah kerja Sabu Raijua.
Adapun anakan yang ditanam berjumlah 2.190 anakan Mangrove jenis Rhizophora. sp dan 310 anakan Pandan laut dengan total keseluruhan 2.500 anakan. Penanaman Mangrove dilakukan untuk merehabilitasi Magrove yang rusak dan memperbanyak Mangrove di area pesisir.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari berturut-turut, pada tanggal 9 september 2024 di desa Raemadia dan tanggal 10 September di Desa Ledeana dengan melibatkan pemerintah kabupaten Sabu Raijua melalui dinas teknis terkait, pemerintah desa, komunitas anak muda, Gereja GMIT, sekolah, relawan LSM dan stakeholder terkait lainnya sebagai peserta kegiatan.
”Selama dua hari ini kami menanam 2.500 anakan sebagai bentuk kepedulian bersama untuk merawat bumi, Mangrove memiliki banyak manfaat dan kami berharap agar ini tidak selesai sampai disini saja, tetapi ada kepedulian lainnya untuk menjaga, merawat dan memastikan pertumbuhan mangrove dan Pandan laut ini ke depannya. Selain itu kami berharap agar Pemerintah kab. Sabu Raijua dapat mengadvokasi dana desa sehingga ada pembiyaan untuk kebijakan perlindungan pesisir yang menjadi kesadaran dan komitmen bersama semua pihak,” kata Febri Bajang, Project Manager program BESTARI Sabu Raijua
Senada dengan Febri, Eky Djo Tallo seorang anak muda peserta kegiatan ini berharap agar ada anak muda yang dapat membudidayakan Mangrove di Sabu Raijua sehingga semakin banyak area pesisir yang dapat dikonservasi dan direhabilitasi untuk menjaga Sabu.
”Beta senang hari ini su bisa tanam Mangrove, beta harap in Mangrove bisa tumbuh baik supaya banyak ikan bisa main disini trus katong bisa pancing disini nanti,” ujar pria berusia 19 tahun tersebut.
Program BESTARI dilaksanakan selama 5 bulan di Sabu Raijua mulai April – Agustus 2024, dengan tujuan utama untuk meningkatkan kapasitas Anak muda dan Masyarakat terhadap dampak El nino melalui pengelolaan perairan cerdas Iklim.
Program ini menjadikan anak muda sebagai penerima manfaat utama yang akan menjadi ujung tombak dari program dan nantinya akan mengkampanyekan isu-isu Pengelolaan Perairan Cerdas Iklim, beragam kegiatan dilaksanakan dan salah satunya adalah Penanaman Mangrove. (Jmb)
Kupang - DPRD Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) disebut telah mengingkari janji soal agenda…
Kupang - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah menggelar Sosialisasi Ekosistem…
Kupang - Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memproyeksikan kebutuhan uang kartal pada…
Ruteng - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) melaksanakan kegiatan Penyampaian…
Kupang - Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di NTT yang semula 1,5 persen dari pokok pajak,…
Kupang - KPU NTT masih menunggu jika ada paslon yang mengajukan sengketa perselisihan ke Mahkamah…