Categories: Daerah

Cerita Warga Setelah Hadirnya Listrik di Pulau Kojadoi

Maumere – Menikmati listrik energi baru terbarukan dengan harga terjangkau menjadi cerita haru bagi Warga Desa Kojadoi, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, NTT setelah hadirnya PLTS (Pembangkit Listrik Kojadoi).

Tepat pada Kamis, (28/11/2019) menjadi hari bersejarah bagi masyarakat Kojadoi. Pasalnya, sejak Indonesia Merdeka, Desa Kojadoi tidak pernah menikmati terangnya cahaya yang dihasilkan oleh energi Listrik.

Namun setelah penantian yang begitu Panjang tepat di hari itu, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT mulai mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk menerangi wilayah Desa Kojadoi.

PLTS yang beroperasi untuk menerangi Desa Kojadoi ini merupakan PLTS Komunal dengan daya 190 kWp. Desa Kojadoi merupakan salah satu desa peraih penghargaan Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) pada tahun 2019 oleh Kementrian Pariwisata. Desa ini memiliki 3 dusun yakni Kojadoi, Kojagete dan Margajong.

Marhaing, Pendamping Lokal Desa Kojadoi mengatakan, sebelum PLTS masuk yang jelas pertama sekali sepertinya kami belum Merdeka.

Kenang Marhaing (51), salah satu warga Desa Kojadoi sekaligus sebagai pendamping lokal desa kojadoi, kojagete dan parumaan ini dimana yang dirasakan, “Dulu saat belum ada PLTS yang jelas pertama sekali sepertinya kami belum merdeka, dan setelah adanya Listrik yang terpenting ini kita punya kampung sudah terang, anak-anak bisa belajar pada malam hari, pendapatan warga ada peningkatan dan sudah masuknya informasi-informasi melalui media komunikasi,” terangnya.

Lanjutnya, “Pemakaian minyak tanah juga dulunya boros dalam sebulan pemakaiannya hampir kurang lebih 15 liter dimana 1 liter seharga Rp 10.000,- selain sebagai bahan bakar kompor mereka juga harus menyalakan lampu pelita sebagai penerangan dimalam hari.

Namun sekarang dengan biaya 20rb untuk pemakaian 1 bulan dengan daya 900VA bisa di gunakan untuk Lampu, TV, dan Kipas Angin yang dinyalakan selama 24jam.

Kenangnya juga dalam pembangunan PLTS di Desa Kojadoi itu sendiri mereka mengalami tantangan pada saat mobilisasi material karena jalannya yang susah untuk dilalui dan tidak adanya alat berat pengangkut material maka warga di Desa Kojadoi sangat antusias menyambut kehadiran PLTS ini maka dengan semangat dan bergotong royong untuk memikul material dari Pelabuhan menuju lokasi pembangunan PLTS yang jaraknya kurang lebih 3 km.

Marhaing juga berharap kepada PLN agar PLN bisa terus berjalan sepanjang masa agar bisa melistriki seluruh negeri ini.

Sementara itu, Manager UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan) Saut Pandjaitan menyampaikan, “Kehadiran PLTS ini mampu melistriki 147 kk dan dalam pemeliharannya dilakukan oleh 2 (dua) Orang. Harapannya PLTS yang telah hadir dapat dijaga Bersama dan terus mendorong kesejahteraan warga Kojadoi. (pln)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

KPU Tetapkan Melki-Johni Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Terpilih

Kupang - KPU NTT menggelar rapat pleno terbuka penetapan calon gubernur dan calon wakil gubernur…

14 hours ago

Perokris PLN Berikan Bantuan Pembangunan Delapan Gereja di NTT

Kupang - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur melalui Persekutuan Rohani…

15 hours ago

Johni Asadoma Sapa Difabel dengan Bahasa Isyarat

Kupang - Wakil Gubernur NTT terpilih Johni Asadoma menyapa disabilitas mengunakan bahasa isyarat saat menyampaikan…

16 hours ago

Johni Asadoma Syukuran Ulang Tahun ke-59 Bersama 500 Difabel

Kupang - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih, Johni Asadoma merayakan ulang tahunnya yang…

1 day ago

KPU Tetapkan Melki-Johni Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih NTT 9 Januari

Kupang - KPU Nusa Tenggara Timur (NTT) akan melaksanakan pleno penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur…

2 days ago

Kronologi Tragedi Berdarah di Rote Timur, Pelaku Diduga Ingin Menguasai Sawah Milik Korban

Kupang - Ferdinan Lalay, pelaku pembacokan terhadap Yafet Lalay di Persawahan Nggeladale, Desa Matasio, Kecamatan…

2 days ago