Kupang- Beredar informasi di sosial media facebook yang mengklaim wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dilanda badai pada 12 Maret 2024 yang diunggah oleh salah satu akun facebook pada 10 Maret 2024.
Postingan tersebut menampilkan tangkapan layar tentang prakiraan cuaca yang menampilkan sebagian wilayah NTT, di antaranya Larantuka, Kupang, Dikesar, Tube, Solju dan Pante Macas. Postingan foto tersebut diberi keterangan dengan narasi sebagai berikut :
“Syalom semua hati-hati yahhh teman teman mulai besok badai akan dating, puncaknya tgl 12 kecepatan angina sepertinya sama seperti tahun 2021. Mari kita berdoa semoga dijauhkan dari musibah. Amin”.
Benarkah wilayah Nusa Tenggara Timur dilanda badai pada 12 maret 2024? Simak penelusuran Cekfakta Lintasntt.com
Hasil penelusuran :
Berdasarkan hasil penelususran Lintasntt.com bahwa pada akun Instagram resmi Badan Meteorologi, klimatologi dan Geofisika atau BMKG @infobmkg pada 10 maret 2024, akun tersebut mengunggah video yang menampilkan Kepala Stasiun Meterologi II Eltari Kota Kupang Sti Nenot’ek sedang memberi pernyataan terkait informasi wilayah NTT dilanda badai pada 12 maret 2024. Video tersebut memberikan keterangan sebagai berikut:
“Klarifikasi isu badai yang beredar di Kota Kupang oleh Kepala Stasiun Meteorologi El tari Kupang” dalam video ini Kepala Stasiun Meteorologi II El Tari Kuoang Sti Nenot’ek memberikan pernyataan, berikut transkipnya.
“Selamat malam, saya Sti Nenot’ek Kepala Meteorologi II El Tari Kota Kupang menyikapi berita yang beredar saat ini di sosial media yang mengambil informasi dari aplikasi windy bahwa akan terjadi badai di NTT atau Kota Kupang kami menyatakan bahwa informasi itu adalah berita hoaks. Yang terjadi saat ini yaitu cuaca kstrem di mana yang mana seperti kami sampaikan pada 7 Maret 2024 bhawa pada tanggal 8-14 Maret 2024 akan terjadi cucaca ekstrem di wilayah NTT, cuaca ekstrem yang terjadi yaitu hujan sedang sampai lebat bahkan hujan ekstrem disertai dengan petir pada beberapa waktu singkat disertai dengan hujan.
Oleh sebab itu masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrem selama tanggal 8-14 Maret 2024. Kami imbau kepada masyarakat yang berada di lereng gunung, pinggir sungai atau tepi kali untuk lebih waspada apabila terjadi hujan lebat dapat mengevakuasi diri atau menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman supaya tidak terjadi bencana.”
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul “BMKG tegaskan tidak ada badai di wilayah NTT” yang dimuat situs antaranews.com, pada 11 Maret 2024.
Dalam artikel situs antaranews.com, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan tidak ada badai di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagaimana informasi yang beredar di media sosial beberapa hari terakhir.
“Informasi bahwa akan terjadi badai di NTT adalah berita hoaks,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek di Kupang, NTT, dikutip dari Antara, Jumat (15/3/2024).
Informasi akan terjadi badai di NTT telah berseliweran di media sosial dan membuat kepanikan karena mengambil data dari aplikasi di luar aplikasi resmi BMKG.
Sti pun menegaskan bahwa berita tersebut hoaks, karena BMKG hanya mengeluarkan peringatan dini akan terjadi cuaca ekstrem hingga 14 Maret 2024, bukan badai.
Ia menjelaskan cuaca ekstrem yang dimaksud itu yakni hujan sedang hingga lebat serta hujan yang disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat. Ia mengimbau warga yang berada di lereng gunung atau bantaran sungai agar lebih mewaspadai potensi ancaman banjir dan tanah longsor saat hujan deras.
Lebih lanjut ia menegaskan agar masyarakat tidak termakan berita bohong terkait kondisi cuaca saat ini. “Informasi resmi tentang cuaca hanya dikeluarkan oleh BMKG dan dapat diakses pada aplikasi resmi,” kata Sti.
Kesimpulan: Hasil penelusuran Cek Fakta Lintasntt.com informasi yang beredar tersebut wilayah NTT dilanda badai pada 12 Maret 2024 hoaks. BMKG hanya mengeluarkan peringatan dini akan terjadi cuaca ekstrem hingga 14 maret 2024 dan bukan badai. (Tri)
Kupang - DPRD Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) disebut telah mengingkari janji soal agenda…
Kupang - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah menggelar Sosialisasi Ekosistem…
Kupang - Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memproyeksikan kebutuhan uang kartal pada…
Ruteng - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) melaksanakan kegiatan Penyampaian…
Kupang - Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di NTT yang semula 1,5 persen dari pokok pajak,…
Kupang - KPU NTT masih menunggu jika ada paslon yang mengajukan sengketa perselisihan ke Mahkamah…