Kupang – Pemerintah Kota Kupang bersama Karang Taruna melakukan fogging massal dan membagikan bubuk abate gratis, Jumat (13/1/2022).
Kegiatan itu bertujuan mencegah penularan demam berdarah dengue (DBD) di Kota Kupang. Mereka juga membersihkan sampah yang merupakan tempat bersarangnya nyamuk Aedes Aegepty pembawa virus dengue, penyebab demam berdarah.
Fogging dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Kupang di lokas zona merah DBD serta yang sebelumnya terdapat kasus DBD. Fogging dilakukan di Kelurahan Kolhua dan kompleks perumahan BTN. Hadir juga, Lurah Kolhua Vester Hello, Seklur, Viktor sejumlah Ketua RT.
Penjabat Walikota Kupang, George Hadjo, kepada media ini Jumat (13/1/2022) siang menegaskan, fogging dan pembagian abate merupakan salah satu upaya pemerintah memproteksi warga dari DBD.
“Hanya dengan kolaborasilah kita bisa membangun kota ini. Nah spirit ini harus ada dalam setiap perjuangan kita, termasuk dalam melindungi warga kota ini dari demam berdarah. Saya ajak semua pihak untuk ikut terlibat, tidak hanya pemerintah saja. Karang Taruna sebagai generasi muda penggerak di lingkungan mestinya lebih aktif dan saya yakin mereka mampu karena mereka pun memiliki spirit itu,” tegas George yang juga menyentil unsur lain.
Tim dari Dinas Kesehatan Kota Kupang terlibat dalam kegiatan ini, dipimpin Kepala Puskesmas Naioni, Ferry Jelalu.
Ketua Karang Taruna Kota Kupang, Stenly Boymau memimpin sebuah tim kecil dari Karang Taruna, membagi-bagikan abate secara gratis kepada warga yang membutuhkannya.
“Kita terjemahkan spirit kolaborasi yang selalu didengungkan oleh Pak Gubernur dan Pak Penjabat Walikota. Ini adalah sebuah keharusan, bahwa membangun kota ini tidak hanya satu kelompok, melainkan harus dilakukan secara simultan, bersama-sama. Saling gandeng tangan, dan untuk itulah Karang Taruna sebagai pilar penting di masyarakat, hadir untuk melakukan sesuatu,” tegas Stenly.
Mantan Pemred Jawa Pos Group ini pun menambahkan, ada ratusan bungkus Abate yang disiapkan, dan kemarin habis terbagi. Menurutnya, fogging untuk membunuh nyamuk dewasa, sedangkan abate untuk membunuh jentiknya.
“Satu kali jalan, kita basmi induk dan juga jentiknya. Selesai. Inilah cara kami menterjemahkan spirit kolaborasi. Terimakasih kepada Pemkot Kupang yang sudah mengajak kami ikut terlibat dalam kerja-kerja besar ini. Kami percaya bahwa tiada kemuliaan tanpa pengorbanan, dan kita sementara melakukan kerja-kerja hebat untuk memproteksi warga kota ini dari ancaman wabah,” pungkasnya. (*)
Jakarta - Telkomsel melalui inisiatif CSR filantropi “Telkomsel Sambungkan Senyuman” yang berfokus pada kepedulian dengan…
Kupang - Dalam rangka memastikan kesiapan pasokan listrik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025…
Kupang - DPRD Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) disebut telah mengingkari janji soal agenda…
Kupang - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah menggelar Sosialisasi Ekosistem…
Kupang - Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memproyeksikan kebutuhan uang kartal pada…
Ruteng - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) melaksanakan kegiatan Penyampaian…