Politik

Calon Pendamping Cagub Simon Petrus Kamlasi Mengerucut ke Nama Ini, Relawan Sudah Deklarasi di Ngada

Bajawa – Kolonel (Cpl) Simon Petrus Kamlasi yang saat ini menjabat Kasrem 161/Wira Sakti Kupang dan Adrianus Garu dinilai memiliki kapasitas yang cukup untuk memimpin Provinsi NTT lima tahun ke depan.

Keseriusan ini dibuktikan dengan digelarnya sebuah seremoni, dengan melibatkan puluhan pemuda di Kabupaten Ngada, Sabtu (18/5) petang.

Kelompok generasi muda Ngada yang menamakan dirinya Relawan SIAGA (Simon Kamlasi-Andre Garu) ini memberikan pernyataan politik, siap memenangkan pasangan ini dalam Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang.

Ketua Relawan SIAGA Kabupaten Ngada, Christianus Yoseph Ngiso Bhae, kepada media ini usai deklarasi, menegaskan bahwa NTT membutuhkan figur yang tegas. Dan itu ada pada pribadi Kol Simon Petrus Kamlasi.

Untuk diketahui, Kolonel Simon, atau kerab disapa SPK berlatar belakang sebagai seorang anggota TNI yang dilahirkan dari rahim pendidikan elit militer yakni SMA Taruna Nusantara angkatan pertama dan Akademi Militer (AKMIL). Kolonel SPK mengikuti pendidikan di Kawah Candradimuka AKMIL Magelang dan diwisuda pada tahun 1996.

“Bersama ini saya mau sampaikan bahwa kami dari Ngada, sore hari ini mendeklarasikan untuk mendukung Paket SIAGA. Kami sebagai relawan bergerak karena perpaduan kedua tokoh hebat ini. Karena kajian kami, ini perpaduan sempurna. Hari ini NTT lagi banyak persoalan. Kita hanya bisa menarasikan visi dan misi dan kesulitan menterjemahkannya. Dan kami relawan muda Ngada melihat mereka berdua sanggup menghadirkan perubahan untuk NTT,”tegas Christian sembari menambahkan, NTT selama ini identik dengan banyak ketertinggalan baik di sektor pendidikan, kesehatan, pertanian.

“Itu labelnya ada di NTT sehingga harapan bagi kaum milenial Ngada, kedua tokoh ini bisa menjawab persoalan yang di NTT. Kami tidak ragu karena kedua figur ini punya kapasitas yang cukup,”tegasnya.

Dikatakannya, mereka sangat proaktif karena memiliki kedekatan dengan kedua figur ini terutama Adrianus Garu. Pasalnya, Adrianus Garu bagi mereka adalah sosok rendah hati dan umanis, yang sudah tak terhitung melakukan banyak kegiatan sosial. Dan, mereka merasakannya sendiri.

“Beliau sudah berbuat banyak untuk kami di Kabupten Ngada dan bahkan Flores keseluruhan. Makanya kita terpanggil untuk membentuk relawan. Ini adalah aksi spontan sebagai wujud terimakasih kami atas kebaikan beliau,”ungkap Christian. Sosok muda energik ini menyebut, Andre Garu sangat layak mendampingi Kolonel SPK karena memiliki jiwa sosial yang tinggi.

“Belum jadi apa-apa saja Pak Andre sudah berbuat banyak, apalagi ketika diberikan tanggungjawab besar,”ujarnya.
Sebagai seorang mantan anggota DPD RI, Andre Garu meninggalkan rekam jejak sempurna, salah satunya adalah memfasilitasi beasiswa kepada ribuan pelajar, mahasiswa asal Flores dan pulau-pulau lainnya.

Tak hanya itu, melainkan Andre juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap adat dan budaya. Dia mencontohkan peristiwa kebakaran rumah adat di Gurusinga, Ngada beberapa tahun yang lalu.

“Beberapa kasus kebakaran rumah adat di Ngada, Kak Andre mengkomunikasikan dengan Dirjen Pariwisata sehingga setiap rumah adat dibantu Rp 500 juta. Ada puluhan rumah adat yang menerima bantuan ini sehingga bagi kami ini kepedulian yang tinggi,”ujar Christian. Petang kemarin, mereka menggelar deklarasi di dua tempat yakni di Kecamatan Bajawa dan temat kedua di Golewa Raya (tiga kecamatan).

Sementara, di kesempatan yang sama, Sekretaris SIAGA Ngada, Fian Mbede pun senada.

“Pada prinsipnya relawan berdiri tegak untuk paket SIAGA. Bagi kami relawan, Kakak Adrianus Garu sangat layak untuk posisi ini karena dia sudah melakukan banyak hal di Flores umumnya. Kemudian sosoknya itu komunikatif, serta memiliki keberpihakan terhadap masyarakat ekonomi lemah,”tegasnya menambahkan, NTT butuh figur komunikatif dan itu adalah kedua figur ini.
NTT menurutnya, kaya akan potensi dan ini hanya bisa digerakkan oleh figur yang tegas, peduli, komunikatif serta memiliki jaringan luas.

“Simbol ini ada di Pak Simon dan Pak Andre,”ungkap Fian.
Pasangan ini mencerminkan geopolitik yang sempurna, karena perwakilan dari kekuatan yang besar sehingga mudah untuk dijual ke publik. Apalagi, berbagai terobosan mereka selama ini sudah membuat keduanya memiliki basis kekuatan yang besar.

“Kita lihat secara geopolitik, mereka berdua berasal dari dua lumbung suara terbesar di NTT. Didukung dengan pergaulan dan wilayah pelayanan sosial yang meluas kemana-mana sehingga keduanya sangat representatif,”beber Christian. (*/mediator.)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Alumni Don Bosco Kupang Deklrasi Menangkan Melki-Johni

Kupang - Keluarga Besar Alumni Putra Putri Don Bosco (Papidos) yang merupakan wadah berhimpun lulusan…

1 hour ago

Johni Asadoma Diundang Khusus Sampaikan Orasi Kebangsaan di Diklat Kokam Pemuda Muhammadiyah

Kupang - Cawagub NTT Johni Asadoma diundang khusus untuk menghadiri kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar…

3 hours ago

Sumber Dana yang Lagi Diperjuangkan Untuk 5.700 Korban Seroja di Kupang

Kupang - Anggota DPRD kabupaten Kupang dari PDIP dan PBB sementara berupaya keras memperjuangkan realisasi…

6 hours ago

Hadiri Panen Perdana, Melki Laka Lena Dengar Keluhan dan Harapan Petani Melon di Nunkurus

Kupang - Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, Jumat (25/10/2024) hari ini…

6 hours ago

Undana Tuan Rumah Konferensi Nasional Teknik Sipil ke-18

Kupang – Universitas Nusa Cendana (Undana) resmi menjadi tuan rumah Konferensi Nasional Teknik Sipil ke-18…

13 hours ago

Calon Lain Umbar Janji, Johni Asadoma Sudah Tangkap 53 Pelaku TPPO

Kupang - Debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur NTT pada 23 Oktober 2024 malam…

15 hours ago