Nasional

Buntut Kasus Montara, Milenial Indonesia Tuntut Kerjasama Pertamina-PTTEP di Blok A Natuna Dibatalkan

Kupang – Pada 2009 atau 14 tahun silam, salah satu kilang minyak milik PTTEP Australia di Montara meledak dan menyebabkan beragam masalah dalam aspek sosial, lingkungan dan ekonomi.

Sebagaimana yang diketahui, tumpahan minyak yang bersumber dari PTTEP telah menyebabkan kerugian secara material dan kematian. Selain itu banyak para petani rumput laut dan nelayan yang kehilangan mata pencaharian di kawasan Laut Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Insiden ini menyebabkan 90.000 kilometer persegi Laut Timor tercemar mulai dari lapangan montara sampai dengan perairan Nusa Tenggara Timur. Sekitar 85 % tumpahan minyak ini terbawa oleh angin dan gelombang laut sampai ke perairan Nusa Tenggara Timur.

Dilansir dari penelitian yang dilakukan oleh USAID-Perikanan-Lingkungan Hidup dan Pemerintah NTT pada 2011, akibat masalah ini telah ditemukan paling tidak60 persen terumbu karang di perairan Laut Sawu hancur dan kurang lebih 64.000 hektare terumbu karang rusak. Ikan-ikan dasar laut dan udang pun banyak yang mati.

Lebih dari itu, banyak juga ikan hiu dan paus yang mati di perairan Laut Sawu. Ikan kakap dan sardin yang merupakantangkapan utama nelayan pun banyak yang mati, sehingga menimbulkan kenaikan harga ikan di Kota Kupang naik.

Dari masalah ini juga berbagai penyakit timbul di masyarakat, seperti gatal-gatal, borok dan lain ssbagainya, akibat kontak erat masyarakat dengan perairan yang tercemar. Kematian juga menjadi masalah utama pada kasus ini, termasuk kematian sejumlah saksi penting kasus Montara ini.

Melihat begitu banyaknya dampak buruk yang terjdari darikasus ini,Milenial Indonesia mendesak Pemerintah Pusat untuk membekukan seluruh aset dan izin operasi PTT Exploration and Production Public Company Pty.Ltd (PTTEP) di Indonesia.Pasalnyaperusahaan minyak asal Thailand itu sampai saat ini belum sepenuhnya mempertanggungjawabkan semua kerugian ekonomi dan ekologis yang diderita masyarakat pesisir Nusa Tenggara Timur sejak 2009 lalu pasca ledakan kilang minyak montara tersebut.

Kondisi inilah yang kemudian mendorong kami Milenial Indonesia untuk mendesak Pemerintah untuk segera mengambil tindakan hukum atas pelanggaran PTTEP Australia ini.

Selain itu, Milenial Indonesia juga mendesak agar perusahaan PTT Exploration and Production Public Company Pty.Ltd (PTTEP) Indonesia untuk segera dicabut izinnya.

Sureza Sulaiman selaku Ketua Umum Milenial Indonesia menyatakan bahwa “Penyelesaian kasus ini harus diprioritaskan mengingat dampak buruknya yang begitu besar bagi masyarakat NTT. Kasus ini juga tidak boleh berhentihanya pada penyelesaian ganti rugi saja. Lebih dari itu, PTTEP Indonesia yang memegang kontrak bersama dengan PT Pertamina Hulu Energi di Blok A Laut Natuna juga harus dibatalkan kerjasamanya serta dicabut izinnya, demi mencegah terjadinya masalah serupa dengan kasus montara.”

Milenial Indonesia menilai bahwa kerjasama yang dilakukan oleh PT Pertamina Hulu Energi dan PTTEP Indonesia menyakiti hati masyarakat Indonesia, khususnya masyarakar Nusa Tenggara Timur yang menjadi korban dari kelalaian PTTEP Australia.

Untuk itu, sebagai bentuk pencegahan sekaligus pertanggungjawaban, maka sud ah seharusnya Pemerintah Pusat menmbatalkan kerjasama antara PT Pertamina Hulu Energi dengan PTTEP Indonesia serta mencabut izinnya untuk mengoperasikan perusahaan di Indonesia.

Tuntutan Milenial Indonesia ini tidak lain mewakili suara seluruh masyarakat, khususnya masyarakat pesisir Indonesia. Sureza Sulaiman menutup dengan berharap agar ganti rugi atas segala dampak dari kasus montara ini dapat segera diselesaikan serta PTTEP dapat segera berhenti beroperasi di Indonesia agar tidak ada lagi kasus serupa yang membawa penderitaan bagi masyarakat pesisir Indonesia. (*)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Omzet Rp146,1 Juta Per Bulan, Koptan Poco Leok Binaan PLN UIP Nusra Menuju Lumbung Sayur

Mataram - Kelompok Tani (Koptan) Poco Leok, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, NTT, binaan PT…

3 hours ago

Melki-Johni Keluarkan Strategi Jitu Kendalikan Stunting di NTT

Kupang - Gubernur NTT Melki Laka Lena dan Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma (Melki-Johni) mengeluarkan…

3 hours ago

PLN Terangi Harapan Warga Desa Letkole dan Nefoneut Kabupaten Kupang

Kupang - Harapan baru untuk hidup yang lebih baik melalui listrik untuk warga Desa Letkole…

14 hours ago

Wagub Johni Asadoma Bahas Isu Penting Perbatasan Bersama BNPP dan 17 Kementerian

Jakarta - Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Badan Nasional Pengelola…

1 day ago

PLN UPK Flores Edukasi Siswa SMAN 1 Maumere Penggunaan Listrik yang Benar dan Aman

Kupang - Dalam upaya meningkatkan pemahaman dan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya keselamatan dalam menggunakan…

1 day ago

Warga Desa Suelain di Rote Tewas Dengan Luka Sayatan Sepanjang 13 Centimeter

Kupang - Seorang warga Dusun Nautasik, Desa Suelain, Kecamatan Lobalain, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur…

1 day ago