Categories: DaerahFlores

BPJN NTT Bersihkan Material Jalan yang Hambat Akses Jalan Warga

Ende- Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur (NTT), melalui PPK 4.2 Satker PJN 4 Provinsi NTT, telah membersihkan material yang berada di tiga titik ruas jalan Nasional Ende-Ende-Detusoko-Wologai

PPK 4.2 Satker PJN 4 Provinsi NTT Gusti Admawinata, mengatakan, meski ruas jalan itu telah diputus kontrak pada 30 Maret lalu, namun pihaknya tetap bertanggung jawab untuk membersihkan sisa material.

“Kami sudah menurunkan alat-alat berat dan terus melanjutkan perbaikan, agar material yang masih bertumpuk akibat putus kontrak tidak mengganggu pengguna jalan,” kata Gusti kepada wartawan di Ende, Selasa (28/7/2020).

Gusti menjelaskan, paket pekerjaan jalan Ende-Detusoko-Wologai, dikontrakkan tahun anggaran 2019 yang dibiayai melalui Surat Berharga Syariat Negara (SBSN) dengan nilai kontrak sebesar Rp 15,7 miliar.

Setelah diberi kesempatan melalui mekanisme Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 243/PMK.05/ 2015, namun pekerjaan tidak selesai.

Karena itu kata Gusti, sesuai perjanjian kerja, maka dilakukan pemutusan kontrak serta proses lanjutannya di jakarta. Dalam proses pemutusan kontrak maka kepastian kemajuan pekerjaan (progres) yang diakui para pihak sangat dibutuhkan sebagai acuan untuk proses selanjutnya. “Kami masih menunggu rekomendasi tindak lanjut setelah dilakukan pemutusan kontrak,” ujar Gusti.

Sejak Tahun 2017 sampai dengan Tahun 2020, pelebaran jalan akses Kelimutu tetap di prioritaskan BPJN NTT dan diharapkan tahun ini selesai.

Demikian juga ruas Ende-Detusuko- Wologai dilakukan kontrak untuk pelebaran jalan melalui SBSN, namun disayangkan tidak selesai sehingga harus dilakukan pemutusan kontrak.

Untuk mengantisipasi kondisi jalan Ende-Wolowaru, junction Kelimutu agar tetap baik, BPJN NTT memprogram pada tahun anggaran 2020 ada dua paket pekerjaan yang sifatnya padat karya yaitu pasangan batu mortar untuk drainase sebesar Rp 4 miliar dan pengaspalan jalan dengan campuran aspal Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA) dengan nilai Rp 3 miliar.

Pantauan wartawan, ruas jalan dari Ende menuju Wolowaru terus ke arah Maumere, Kabupaten Sikka dan Danau Kelimutu secara umum cukup baik, tidak ditemukan jalan rusak dan berlubang. Hanya masih ada material pelebaran jalan yang tertunda akibat putus kontrak itu, namun sudah dipinggirkan dan tidak mengganggu akses jalan masuk ke desa. (*)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Kunjungi PLTMH Lokomboro Wakil Bupati SBD Dukung Pengembangan Pembangkit Listrik

Kupang - Sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah untuk peningkatkan pelayanan kelistrikan bagi masyarakat, Wakil Bupati…

8 hours ago

SMKN 3 Mataram dan PLN UIP Nusra Kejar Target Bengkel Konversi Grade A Pertama se-Nusa Tenggara

Mataram - Sekolah binaan program 'PLN Peduli' PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara…

10 hours ago

Kolaborasi PLN dan Pemda, Dukung Transformasi Pendidikan di Sumba Barat Daya

Kupang - PT PLN (Persero) UIW NTT melalui PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Sumba (PLN…

1 day ago

Cerita Anak Korban Gigitan Anjing di Kupang, Keliling Faskes Berjam-jam Tidak Dapat Vaksin

Kupang - Seorang anak laki-laki berinisial J, 10 tahun, menjadi korban gigitan anjing di Kelurahan…

1 day ago

15 Pejabat Eselon II Pemprov NTT Dilantik Paling Lambat Jumat

Kupang - Sebanyak 15 pejabat eseon II Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sudah lolos…

2 days ago

PLN UP3 Sumba Siapkan Interkoneksi Pembangkit Listrik Waitabula-Waikabubak

Kupang - Manager PLN UP3 Sumba, Nikolas Denis Adrian bersama jajarannya mengelar pertemuan dan diskusi…

2 days ago