Humaniora

BPIP Gelar Focus Group Disscusion Untuk Kedaulatan Ekonomi di Kota Kupang

Kupang – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia menggelar diskusi dengan tema “Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara dalam Berbangsa dan Bernegara” di Aula Universitas Muhammadiyah – Kota Kupang. Kamis 17 Oktober 2024.

Prof. Dr. Muhammad Amin Abdullah sebagai pemantik diskusi, memimpin kegiatan diskusi yang terbagi dalam dua sesi sebagai moderator. Sesi pertama membahas Problematika Kemiskinan dan sesi kedua membahas Kedaulatan Ekonomi.

“Tema besar kita itu adalah kerapuhan etika penyelenggara negara dalam berbangsa dan bernegara dan dikaitkan dengan problem kemiskinan dan kedaulatan ekonomi. Diskusi seperti ini sudah banyak sekali dilakukan, saya mengamati bahwa penyelenggara negara berperan besar dalam proses mensejahterakan rakyat. Maka dari itu dengan mengikuti prinsip-prinsip pancasila maka hindarilah korupsi, kolusi dan nepotisme. Sehingga terciptanya penyelenggara yang baik dan masalah kemiskinan pun bisa teratasi” jelas Prof. M. Amin

Pada sesi pertama, enam narasumber ahli yang membahas Problematika Kemiskinan yaknin Ester Jusuf, Marianus Kleden, Bona Beding, Dr. Philipus Tule, SVD, Romo Charles Beraf SVD
dan Prof. Dr. Zainur Wula, S.Pd, M.Si

Dalam diskusi, Zainur Wula mengatakan penyebab utama kemiskinan terjadi di Indonesia terjadi karena ketidakseimbangan distribusi sumber daya, rendahnya akses pendidikan dan layanan kesehatan, serta keterbatasan lapangan kerja.

Sedangkan Ester Jusuf mengamati bahwa cara pengelolaan yang keliru dari penyelenggara yang menyebabkan kemiskinan belum berhasil dientaskan sampai saat ini.

“Pengelolaan yang diberikan tidak diarahkan untuk kepentingan bangsa, kepentingan penguasa yang selalu mendapat porsi. Hal-hal yang menjadi dasar untuk menyelesaikan masalah kemiskinan adalah perbaikan undang-undang dan lakukan literasi untuk mencerdaskan bangsa,” ujar Ester

Sedangkan dalam diskusi sesi kedua, ada lima narasumber yang memberikan materi yaitu, Mochammad Maksum,, Sri Palupi, Grabiel Goa, Hendri Saparini, dan Totok Suryaningtyas

Akademisi dan Mahasiwa yang terlibat dalam diskusi tersebut aktif bertanya terkait masalah kemiskinan di Indonesia dan daerah seusai pemaparan materi dari narasumber. (paul)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Debat Perdana, Melki-Johni Pastikan TPP ASN Disalurkan Tepat Waktu

Kupang - Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTT Melkiades Laka Lena - Johni Asadoma…

2 hours ago

Kelompok Tani Poco Leok Panen Berulang, Setda Manggarai Apresiasi Program TJSL PLN

Manggarai - Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur…

11 hours ago

Kata Pengamat Soal Kedekatan Melki-Johni dengan Presiden Prabowo dan Kabinet Merah Putih

Kupang - Semua calon Gubernur NTT bisa punya akses ke pusat kekuasaan. Tetapi yang sedang…

13 hours ago

Empat Prodi di Undana Jalani Akreditasi Internasional FIBAA dengan Tim Asesor dari Jerman

Kupang - Universitas Nusa Cendana (Undana) semakin menunjukkan komitmennya untuk bersaing di tingkat global melalui…

16 hours ago

Jadi Narasumber Penguatan Moderasi Beragama, Melki Laka Lena: Anak Muda NTT Jangan Terjebak Politik Identitas

Kupang - Ketua Yayasan Tunas Muda Indonesia (YTMI) Emanuel Melkiades Laka Lena menjadi narasumber pada…

19 hours ago

Dessy, Sakti, Natan Ketemu BPBD NTT, Ada Peluang 5.700 Korban Seroja di Kupang Terbantu Dana Hibah

Kupang - Tiga Anggota DPRD Kabupaten Kupang Dessy Ballo-Foeh, Natan Minfini dari PDIP dan Sakti…

1 day ago