Kupng–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai siaga menghadapi bencana pada musim hujan akhir tahun ini.
Berbagai peralatan penanggulangan bencana saat ini sudah ada di Kantor BPBD NTT di Kelurahan Oepura, Kota Kupang, antara lain mobil komunikasi satelit, mobil dapur umum, ambulans, mobil tengki, truk serbaguna dan mobil water treatment. “Mobil Komunikasi Satelit ini digunakan jika terjadi
bencana ada blank spot,” kata Kepala BPBD NTT Thomas Bangke di Kupang, Senin (28/10/2019).
Di menyebutkan mobil komunikasi satelit berkapasitas tiga orang terdiri dari pengemudi, navigator, dan operator diturunkan ke lokasi bencana untuk membantu tanggap darurat.
Mobil komunikasi satelit tersebut bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk daerah untuk dioperasikan di daerah bencana yang memiliki komunikasi terbatas.
Selain itu, BPBD setempat juga telah memetakan tujuh bencana yang sering melanda daerah itu setiap tahun yakni banjir, longsor, kecelakaan laut, tsunami, gunung meletus, puting beliung, dan abrasi. “Tujuh bencana itu langganan di NTT, mudah-mudahan tahun depan tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Dia mencontohkan kecelakaan laut biasa terjadi lantaran informasi mengenai gelombang tinggi di perairan tidak diterima utuh oleh nelayan, sehingga mereka memilih melaut saat gelombang tinggi.
Untuk abrasi pantai lanjutnya, pantai-pantai di NTT harus dilakukan mitigasi struktural dengan menanam bakau. Saat ini beberapa pantai di daerah itu telah dibangun tembok penahan gelombang, namun jika terjadi tsunami, tembok tidak mampu menahan gelombang. “Seharusnya masyarakat diajak untuk menanam bakau, bermanfaat apabila terjadi tsunami,” ujarnya.
Sementara itu, hujan dengan intensitas rendah mengguyur Kota Kupang pada Senin siang, setelah sebelumnya mengguyur Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai selama empat hari.
Namun, sesuai laporan BMKG Stasiun El Tari Kupang, suhu udara masih berkisar antara 19-32 derajat celcius, sedangkan suhu udara di Ruteng dan Bajawa, ibu kota Ngada berkisar 15-26 derajat celcius.
BMKG juga mengingatkan warga mewaspadai ancaman gelombang tinggi di perairan selatan hingga barat NTT serta potensi kebakaran hutan dan lahan. (mi/po)